Sukabumihitz – Dalam upaya mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sukabumi agar mampu menembus pasar global, Sukabumi Economic Summit 2025 sukses digelar pada Kamis, (22/6) di Universitas BSI Sukabumi Kampus B, Jalan Cemerlang No.8, Sukakarya. Mengangkat tema Sustainable Export Strategy, acara ini menjadi wadah strategis untuk membahas peluang dan tantangan ekspor bagi pelaku UMKM. Selain itu, untuk memperkuat kerja sama multipihak dalam mendorong ekonomi lokal menuju pasar global.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Muda Visioner Penggerak Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Konsulat Jenderal Republik Indonesia, International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, Universitas BSI Sukabumi, serta Sukabumi Digital Kreatif Forum (SDKF). Puluhan pelaku UMKM Sukabumi dari berbagai sektor terutama makanan, berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Boby Maulana, turut hadir sekaligus membuka kegiatan ini. Ia menyoroti tantangan yang pelaku usaha hadapi di berbagai sektor, terutama dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa ekspor, khususnya produk makanan, bukanlah hal yang mudah.
“Pelaku usaha saat ini dituntut tidak hanya untuk tumbuh, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan usahanya. Ekspor itu menantang, apalagi untuk produk makanan. Maka dari itu, harus ada strategi yang matang agar kita bisa bersaing. Harapannya, ke depan akan terjalin lebih banyak kolaborasi, dan Sukabumi dapat terus membuka peluang kerja sama dengan negara lain, khususnya di sektor ekspor,” ungkapnya.
Universitas BSI Sukabumi sebagai tuan rumah turut menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi daerah.
“Kami ucapkan selamat datang, kami sangat menyambut baik kegiatan positif seperti ini. Jika bapak dan ibu ingin menyelenggarakan acara serupa, Universitas BSI siap memfasilitasi. Kami pun terus berkomitmen memajukan Sukabumi melalui berbagai program seperti campus recruitment. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa benar-benar membantu membangkitkan ekonomi daerah,” ungkap Jamal Maulana, Kepala Kampus Universitas BSI Sukabumi.
Baca juga: Dari Dapur Sederhana ke Pelanggan Setia, UMKM Ini Bertahan Puluhan Tahun!
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidang pengembangan ekspor dan kewirausahaan. Tiga narasumber yang hadir yaitu Nunki Juniarti dari ICC Centre of Entrepreneurship, Luqman Anindityo selaku Onboarding Redseller Executive. Selain itu, Novi Utami dari Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer.
Nunki Juniarti memberikan motivasi kepada para peserta untuk tidak mudah menyerah dalam proses membangun usaha, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan yang harus dilewati. Sementara itu, Luqman Anindityo mengajak peserta untuk memiliki tujuan ekspor yang jelas dan membaginya ke dalam langkah-langkah konkret agar bisa direalisasikan. Sedangkan Dr. Miftah Farid menyoroti pentingnya tindak lanjut setelah forum ini selesai, dengan menjanjikan akses ke berbagai program pemerintah yang mendukung ekspor UMKM.
Bagi para peserta, kegiatan ini memberikan banyak manfaat nyata. Peserta mendapatkan pengetahuan terkait standar ekspor berkelanjutan dan sertifikasi internasional, strategi ekspor berbasis riset. Penerapan prinsip sustainability dalam proses produksi dan pemasaran, serta pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi usaha. Forum ini juga membuka peluang kerja sama dan akses ke pasar internasional melalui bimbingan serta fasilitasi dari Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait.
Sukabumi Economic Summit 2025 membuktikan bahwa keberhasilan UMKM dalam menembus pasar global tidak hanya bergantung pada produk yang menjadi penawaran, tetapi juga pada kesiapan pelaku usaha, jejaring yang kuat, serta pemanfaatan peluang yang tersedia. Berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam menciptakan ekosistem UMKM yang tangguh, inovatif, dan kompetitif secara global di Sukabumi.
