Kesehatan

Insomnia – Dampak, Penyebab, dan Solusi untuk Tidur Berkualitas

25
×

Insomnia – Dampak, Penyebab, dan Solusi untuk Tidur Berkualitas

Sebarkan artikel ini
Tidur yang Tak Kunjung Datang, Menelusuri Malam dengan Insomnia|Sumber: Hello sehat.com

Sukabumihitz – Insomnia kini semakin menarik perhatian masyarakat modern. Data terbaru dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 30% populasi dunia kesulitan tidur pada berbagai tingkat, dengan 10% di antaranya menderita insomnia kronis. Kondisi ini tidak hanya merusak kualitas hidup tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya.

Dampak Insomnia terhadap Kesehatan

Insomnia tidak sekadar mengurangi durasi tidur, tetapi juga mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Penelitian dari American Academy of Sleep Medicine (AASM) menunjukkan bahwa penderita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan depresi.

“Kurang tidur berdampak pada kemampuan kognitif, konsentrasi, dan produktivitas seseorang,” ungkap Dr. Maria Gunawan, seorang spesialis kesehatan tidur.

Selain itu, insomnia melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga individu lebih rentan terhadap infeksi. Dampak psikologis seperti stres, kecemasan, dan gangguan suasana hati juga sering dialami oleh penderita.

Penyebab Insomnia

Berbagai faktor dapat memicu insomnia, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Berikut beberapa penyebab umum:

1. Stres dan Kecemasan: Tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau kekhawatiran finansial sering menyebabkan sulit tidur.

2. Paparan Layar Elektronik: Penggunaan gadget sebelum tidur mengganggu produksi hormon melatonin, yang penting untuk mengatur siklus tidur.

3. Kondisi Medis: Penyakit seperti asma, GERD, atau nyeri kronis juga memicu gangguan tidur.

4. Konsumsi Zat Stimulasi: Kafein, nikotin, dan alkohol sering terkait dengan gangguan pola tidur.

Baca juga: Manfaat Olahraga Rutin untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Solusi untuk Mengatasi Insomnia

Mengelola insomnia memerlukan pendekatan yang holistik. Langkah pertama melibatkan pengenalan penyebab utama dan upaya memperbaiki pola hidup. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  • Membangun Rutinitas Tidur: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu tubuh mengatur jam biologis.
  • Membatasi Konsumsi Kafein: Hindari minuman berkafein setelah pukul 14.00 untuk mencegah gangguan tidur.
  • Mengurangi Paparan Layar: Matikan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
  • Latihan Relaksasi: Yoga, meditasi, atau teknik pernapasan dalam membantu meredakan stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.

“Jika insomnia terus berlanjut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional,” tambah Dr. Maria. Terapi kognitif-perilaku untuk insomnia (CBT-I) efektif dalam membantu penderita mengatasi gangguan ini

Insomnia di Indonesia

Di Indonesia, masalah ini juga membutuhkan perhatian serius. Survei dari Asosiasi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) menunjukkan bahwa lebih dari 28% penduduk mengalami gangguan tidur selama pandemi COVID-19. Perubahan pola kerja, seperti work-from-home, menjadi salah satu penyebab utama.

Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan mulai menggalakkan kampanye pentingnya tidur berkualitas. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan mental semakin diperluas agar masyarakat mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Insomnia bukan sekadar masalah tidur, tetapi tantangan kesehatan yang berdampak luas pada kehidupan individu dan masyarakat. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kita dapat mengambil langkah preventif untuk mencegah dampak yang lebih serius. Tidur berkualitas adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik dan mental.

Baca juga: Eksfoliasi Wajah: Langkah Mudah untuk Kulit Sehat dan Bersinar