Sukabumihitz.com, Depok- Program Studi Perbankan Syariah (Prodi PS) STEI SEBI bersama SEBI Islamic Business and Economic Reserach Center (SIBERC) menyelenggarakan kegiatan “Sharing Session” dengan tema “Peran IsDB dan Sharing Experience Bekerja di Lembaga Keuangan Syariah Internasional”. Kegiatan tersebut diadakan pada Kamis, 13 Juli 2023. Acara tersebut menghadirkan narasumber Muhammad Imaduddin, S.E., M.A selaku PPP Portfolio Manager, Islamic Development Bank (IsDB).
Sharing Session tersebut dihadiri 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen STEI SEBI dan dibuka oleh Sigit Pramono, Ph.D., CA., CPA selaku ketua STEI SEBI. Dalam sambutannya, Sigit menegaskan, “Kita harus semangat membangun ekonomi syariah di Indonesia dan IsDB mempunyai peran di Indonesia. Saat ini kita telah menghadirkan narasumber yang sangat kompeten terkait IsDB. Yakni, Muhammad Imaduddin, S.E., M.A (PPP Portfolio Manager, Islamic Development Bank).”
Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Koskos Kostaman, S.E.I selaku dosen tetap STEI SEBI. Narasumber dihadirkan dari berbagai latar belakang institusi akademisi dan praktisi. Tujuannya agar memperkaya diskusi dan materi yang disampaikan.
Imaduddin menyampaikan bahwasanya dunia perbankan bukan hanya sekedar teori saja tapi ada prakteknya, melihat apakah teori-teori yang dipelajari dapat diaplikasikan. “Ketika menjadi praktisi saya merasa rumit karena tidak mudah dalam melaksanakan akad-akad yang ada,” ujarnya dalam rilis yang diteirma Sukabumi.com.
Ia mengemukakan, pada umumnya orang tahu bahwa bank terbagi menjadi dua, yaitu komersial bank dan investasi bank. Lalu apakah IsDB termasuk diantara keduanya? “Tidak,” tegasnya.
IsDB adalah lembaga keuangan untuk pembangunan yang berfokus pada pembangunan ekonomi melalui pembiayaan. “Perbedaannya adalah jika perusahaan atau individu butuh pembiayaan maka ia datang ke komersial bank, jika negara membutuhkan pembiayaan maka ia datang ke IsDB,” ujarnya.
Imaduddin mengungkapkan, IsDB bekerja sama dengan 57 (lima puluh tujuh) negara termasuk Indonesia. IsDB mempunyai 4 (empat) anak perusahaan, yaitu: ITFC; ICD; ICIEC; dan IRIT. “Hikmah saya bekerja di IsDB, yaitu berpergian ke tempat yang jauh dan antah berantah dan setiap tahun kumpul untuk menerapkan strategi 1 (satu) tahun ke depan,” tuturnya.
Syarat-syarat Bekerja di IsDB
Total staf IsDB ada 1.000 (seribu) orang, namun staf asal Indonesia hanya 12 orang. Artinya kompetisi yang sangat kuat untuk bergabung di IsDB. “Saya bergabung dengan cara mendaftar melalui website dengan persiapan 8 (delapan) bulan,” ungkapnya seraya menyebutkan syarat-syaratnya, yakni:
- Minimal S2
- Minimal 5 tahun profesi
- Bahasa Inggris yang bagus dalam sisi menulis dan berbicara
- Yang diutamakan adalah bagian dari 57 negara anggota
- CV yang diinginkan atau dibutuhkan (CV yang menjawab pertanyaan)
- Lowongannya apa dan apa kebutuhan yang diinginkan
Benefit bergabung di IsDB:
- Bebas pajak
- Gaji
- Asuransi kesehatan istri, anak dan orang tua
- Pensiun
- Pendidikan anak
- Cuti
- Tiket tahunan
Fresh Graduate dapat bergabung di IsDB, dengan syarat sebagai berikut:
- Program magang 24 bulan (2 tahun)
- Setelah itu diterima kerja
- Benefit yang hampir sama
Young Profesional juga bisa, dengan syarat:
- Minimal S2
- Anggota negara 57 IsDB
- Bahasa Inggris/ Prancis/ Arab
- Umur maksimal 32 tahun
Apa saja budaya di IsDB
- Kerja hari Ahad-Kamis
- Bertemu berbagai latar belakang asal negara
Portofolio IsDB saat ini sudah mencapai 4,6 miliar dolar AS
- Paling banyak terkait listrik
- Sekarang terkait gas di Uzbezkistan, perbatasan dekat dengan Rusia
“IsDB itu 90% adalah portofolio pembangunan (finansial) dan 10% projek untuk pihak swasta (pembiayaan),” ungkapnya.
Imaduddin menyakan, sehebat apapun teknologi, manusia mempunyai akal dan kemampuan berpikir. Banyak orang yang survive karena punya keahlian khusus atau pengetahuan yang sangat mendalam dan detail pada bidang tertentu. “Kalau kita punya kemampuan itu sehebat apapun teknologi kita bisa survive dan ingat untuk menumbuhkan spesialisasi butuh waktu proses,” ujarnya.
“Konteks industri tidak cukup fiqh muamalah tapi butuh marketing juga dan attitude yang baik, menyelesaikan masalah, update isu2 terkini/ regulasi terbaru, soft skill dan hard skill yang dikuasai,” kata Imaduddin.
Terdapat 2 (dua) sumber dana IsDB
- Setoran negara2 anggota (modal)
- Penerbitan sukuk, dijual ke investor
Sumber lain: funding dari beberapa lembaga filantropi (porsi yang kecil)
Pembiayaan yang bisa diberikan oleh IsDB hanya 2 mata uang : Dolar AS dan Euro.