Dampak Psikologis dan Fisik yang Mendasar
Dampak BWS bukan hanya pada kesehatan mental, tetapi juga fisik dan sosial:
- Gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan berlebihan, PTSD, dan rendahnya harga diri.
- Secara fisik, korban dapat mengalami cedera kronis, tekanan darah tinggi, hingga risiko penyakit serius seperti stroke atau serangan jantung.
- Secara sosial, korban sering terisolasi—baik karena tekanan pelaku maupun rasa malu, membuat mereka sulit mencari bantuan.
Perlu Bahasa yang Lebih Berempati dan Akurat
Beberapa pakar menyerukan penggunaan istilah yang lebih inklusif dan trauma-informed, seperti “trauma akibat kekerasan” atau “dampak kekerasan”, sehingga korban tidak merasa terreduksi pada label psikologis yang berpotensi menyalahkan diri.
Mengapa Sindrom Ini Perlu Masuk Wacana Publik
Memahami BWS membantu masyarakat menyadari bahwa:
- Tidak semua korban bisa “keluar” karena kondisi trauma dan ancaman yang nyata.
- Korban sangat membutuhkan dukungan sosial dan pendekatan psikologis yang tepat untuk proses pemulihannya.
- Penggunaan bahasa yang tepat membantu menghindari stigma dan menjaga martabat korban.
Battered Woman Syndrome mengingatkan kita bahwa korban KDRT bukan hanya terluka secara fisik—mereka juga menyimpan trauma mendalam yang mengikat batin mereka.Jika Anda mengenal seseorang yang menunjukkan tanda-tanda seperti isolasi, rasa bersalah karena mengalami kekerasan, atau rasa takut untuk mencari bantuan, jangan diam saja. Dengarkan dengan empati, arahkan ke layanan profesional, dan dorong mereka untuk mencari perlindungan.
Dengan meningkatkan kesadaran dan menawarkan dukungan berbasis pemulihan trauma, kita bisa sedikit membantu mengurai belenggu yang tak terlihat ini dari kehidupan para korban.
Baca juga: Overthinking Tengah Malam: Kenapa Selalu Muncul Saat Mau Tidur?














