Gaya HidupPendidikan

Generasi Multitasking: Apakah Belajar Sambil Scroll TikTok Itu Efektif?

8
×

Generasi Multitasking: Apakah Belajar Sambil Scroll TikTok Itu Efektif?

Sebarkan artikel ini
Apakah Belajar Sambil Scroll TikTok Itu Efektif
Apakah Belajar Sambil Scroll TikTok Itu Efektif? | Sumber: Freepik

Sukabumihitz – Di tengah maraknya sosial media, generasi muda kini sering menjadikan TikTok sebagai teman setia di sela waktu belajar. Namun, benarkah belajar sambil scroll TikTok adalah strategi yang efektif? Artikel ini mengulas bukti terbaru, manfaat dan risikonya, serta tips agar interaksi digital tak merusak fokus belajar.

Riset Terbaru tentang Media Multitasking

Beragam penelitian menunjukkan bahwa media multitasking yaitu mengerjakan aktivitas kognitif sambil mengonsumsi media sering kali berdampak negatif pada hasil akademik. Sebuah studi dari PMC menyatakan bahwa multitasking media yang tidak relevan menjadi prediktor negatif terhadap performa akademis, bahkan dalam jangka enam bulan ke depan.

Sebuah studi lain berjudul Unravelling the Link Between Media Multitasking and Sustained Attention menemukan bahwa multitasking media berkorelasi negatif dengan kemampuan seseorang mempertahankan perhatian, dengan tingkat efek sedang.

Sementara itu, riset terbaru “Students’ TikTok Utilization and Academic Engagement” mengungkap bahwa TikTok bisa berperan positif dalam meningkatkan motivasi dan kolaborasi belajar jika digunakan sebagai alat edukatif secara terarah. Namun, konten cepat dan stimulan berlebih dari TikTok juga bisa memperpendek rentang perhatian siswa.

Apa yang Bisa Dimanfaatkan dari TikTok

  1. Konten edukasi singkat dan menarik
    Banyak kreator membuat video ringkas terkait materi belajar misalnya rumus matematika, kosakata bahasa asing, atau fakta sejarah. Jika seseorang menyeleksi video semacam ini dengan bijak, video tersebut bisa menjadi alat bantu visual yang memperkuat ingatan.
  2. Motivasi dan komunitas
    Dengan melihat teman-teman belajar, bertukar tips, atau mengikuti tantangan (#StudyWithMe), siswa merasa lebih termotivasi dan merasa tidak sendirian dalam perjuangan belajar.

Baca Juga: Belajar di Tengah Luka: Mengatasi Patah Hati tanpa Mengorbankan Prestasi