BeritaPendidikan

Sindy Novela di COP28: Misi Perempuan dan Pemuda dalam Menghadapi Krisis Iklim

105
×

Sindy Novela di COP28: Misi Perempuan dan Pemuda dalam Menghadapi Krisis Iklim

Sebarkan artikel ini

Sukabumihitz – Sindy Novela, Puteri Indonesia Jambi 2023, dan juga finalis dari kontes Puteri Indonesia 2023, sedang memulai perjalanan menuju Dubai, Uni Emirat Arab. Seorang mahasiswi aktif di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Sindy telah menorehkan prestasi gemilang di dunia pendidikan dan menjadi agen perubahan dalam upaya pemulihan lingkungan di berbagai desa.

Perjalanan Sindy Novela ke Dubai kali ini adalah untuk mewakili Indonesia dalam Pertemuan Iklim Internasional ke-28 atau United Nation Framework Convention on Climate Change – Conference of the Parties (UNFCCC-COP28) yang akan berlangsung dari 30 November 2023 hingga 12 Desember 2023.

Fokus utama Sindy dalam acara ini adalah pentingnya peran perempuan dan pemuda dalam menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim. Sebelum meninggalkan tanah air, Sindy telah menyampaikan pesan yang penuh semangat mengenai perjuangannya untuk ikut serta dalam COP28.

Baca juga: Demo Kenaikan UMK 2024, Ribuan Buruh Blokade Jalan Sukabumi-Cianjur

“Suatu perjuangan tersendiri bisa berangkat dan menghadiri berbagai forum di COP28 Uni Emirat Arab, sebagai perempuan, aktivis lingkungan, dan mahasiswa. Ada miliaran perempuan dan pemuda di dunia yang merasakan dampak perubahan iklim, utamanya di pedesaaan seperti di Indonesia. Suara mereka harusnya menjadi bagian penting dalam kebijakan global penanganan krisis iklim. Oleh karena itu, saya tergerak untuk menjadi bagian dari suara perempuan bagi pemulihan iklim dalam COP28 ini,” ujar Sindy, pada Kamis (7/12).

Sindy akan terlibat dalam berbagai kegiatan menarik di COP28 hingga 12 Desember 2023. Sebagai bentuk dedikasi Puteri Indonesia yang aktif dalam advokasi pemulihan lingkungan. Dia berusaha menyebarkan inspirasi pemulihan lingkungan di pedesaan. Selain itu, memberikan semangat kepada generasi muda dan perempuan Indonesia untuk bersatu menghadapi krisis iklim.

Meskipun perempuan dan pemuda di Indonesia merasakan dampak perubahan iklim, Sindy percaya bahwa semangat mereka tidak akan surut. Menurutnya, ada banyak inisiatif untuk mendorong perubahan yang lebih baik, memulihkan lingkungan, dan meningkatkan kondisi masyarakat.

“Pelajaran terbaik untuk pemulihan lingkungan bisa didapatkan dari pengalaman di pedesaan. Sebagai perempuan yang lahir di pelosok desa, Pulau Sumatera, di mana kerusakan lingkungan dan dampak krisis iklim sangat dirasakan oleh masyarakat desa, kami mempelajari keadaan dan belajar membangun pertanian dan pariwisata berbasis pemulihan sungai, tanah, dan air. Ini adalah suatu kemajuan yang patut kita sebarluaskan di level nasional hingga internasional seperti COP28,” jelasnya.

Untuk itu, Sindy telah menyiapkan materi khusus berjudul “Perempuan-Pemuda Menginspirasi untuk Mengatasi Degradasi Lingkungan dan Krisis Iklim”, sebuah dokumentasi pembelajaran dari praktik pemulihan lingkungan di desa, khususnya di provinsi Jambi, Pulau Sumatera. Materi ini akan ada dalam berbagai forum, seminar, dan diskusi dalam rangkaian COP28. Sindy juga telah menyiapkan reportase untuk menyampaikan isu-isu terkini COP28 dengan tema “Women–Youth Rising for Food, Land and Climate Justice”.

Baca juga: Pantauan Diskumindag: Harga Cabai Mengalami Penurunan di Pasar Kota Sukabumi