Berita

Joget Sadbor: Tren Viral dari Sukabumi yang Menghibur dan Mengundang Pro-Kontra

30
×

Joget Sadbor: Tren Viral dari Sukabumi yang Menghibur dan Mengundang Pro-Kontra

Sebarkan artikel ini
Sadbor
Joget Sadbor Viral dan Berbuah Penghasilan | Sumber: Tiktok SadBoar

Sukabumihitz – Fenomena unik Joget Sadbor dari Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, baru-baru ini menjadi viral di Tiktok dan menuai beragam tanggapan dari masyarakat luas. Gunadwan, pemilik akun Tiktok @sadbor86, memprakarsai aksi joget ini yang tidak hanya menghibur warganet, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar yang ikut terlibat dalam tren tersebut.

Gunadwan, yang sebelumnya bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta, menemukan potensi penghasilan baru melalui fitur siaran langsung di Tiktok. Setelah saldo Tiktoknya bertambah beberapa dolar, ia pulang ke Sukabumi dan mengajak teman-temannya untuk berjoget bersama. Dalam waktu singkat, aksi mereka berhasil menarik perhatian dan disawer oleh penonton hingga menghasilkan Rp400 ribu hingga Rp700 ribu per hari.

Tidak hanya sekadar hiburan, fenomena ini menjadi peluang ekonomi baru bagi para pelaku Joget Sadbor di Kampung Margasari. Warga mendapatkan gift atau hadiah virtual melalui live streaming, yang kemudian mereka cairkan menjadi uang tunai, sehingga aktivitas ini menjadi sumber penghasilan tambahan. Dengan gerakan enerjik dan ekspresi penuh antusiasme, Joget Sadbor mengundang penonton dari berbagai daerah dan semakin memperkenalkan nama Kampung Margasari.

Baca Juga: Remaja Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Truk Parkir di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi

Namun, di balik kepopulerannya, Joget Sadbor juga menimbulkan perdebatan di kalangan netizen. Beberapa pihak menganggap aksi ini sebagai bentuk baru “mengemis online.” Mereka menilai bahwa, meski menghibur, tren saweran ini serupa dengan fenomena live mandi lumpur yang sempat viral pada tahun 2023. Konten kreator rela mandi lumpur demi gift dari penonton, namun aksi ini dikritik karena dianggap mengeksploitasi diri demi uang.

Meski begitu, ada pula yang melihat fenomena ini dari sisi positif. Beberapa masyarakat dan pemerintah setempat justru memandang tren ini sebagai cara untuk memanfaatkan kreativitas dan teknologi guna meningkatkan ekonomi desa. Pemerintah setempat bahkan memberikan dukungan berupa fasilitas dan edukasi tentang pemanfaatan media digital. Dengan demikian, Joget Sadbor menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menemukan peluang ekonomi baru di era digital.

“Kami tak menyangka bisa viral dan mendapatkan banyak gift,” ujar salah satu pelaku Joget Sadbor. “Ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membantu menambah penghasilan harian kami.”

Gunadwan, pemilik akun Tiktok @sadbor86, memprakarsai aksi joget ini yang tidak hanya menghibur warganet, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar yang ikut terlibat dalam tren tersebut.

Baca Juga: Setia Mengabdi Meski Upah Minim, Guru Honorer Ini Diberangkatkan Umrah