Kesehatan

Mengenal Demensia Lebih Dekat Ancaman Kognitif yang Kian Meningkat di Indonesia

113
×

Mengenal Demensia Lebih Dekat Ancaman Kognitif yang Kian Meningkat di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Mengenal Demensia Lebih Dekat Ancaman Kognitif yang Kian Meningkat di Indonesia| Sumber: istockphoto.com
Mengenal Demensia Lebih Dekat Ancaman Kognitif yang Kian Meningkat di Indonesia| Sumber: istockphoto.com

Pentingnya Deteksi Dini dan Pilihan Penanganan

Deteksi dini penting untuk memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita:

  1. Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan kognitif, evaluasi neurologis, tes darah, serta pencitraan otak seperti CT scan atau MRI.
  2. Pengobatan tidak menyembuhkan demensia, tetapi dapat memperlambat perkembangan gejala, misalnya dengan obat seperti donepezil atau memantine.
  3. Terapi non-farmakologis, seperti stimulasi kognitif, okupasi, dan dukungan psikososial, terbukti membantu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan emosional.
  4. Peran keluarga sangat penting—komunikasi sederhana, rutinitas harian, aktivitas bersama, hingga pencatatan jadwal dapat sangat membantu penderitanya.

Langkah Pencegahan Demi Masa Depan Otak yang Sehat

Meskipun belum ada terapi yang bisa menjamin pencegahan 100%, gaya hidup sehat terbukti menurunkan risiko:

  • Aktivitas fisik minimal 30 menit per hari seperti jalan kaki, jogging, yoga, atau latihan keseimbangan sangat bermanfaat.
  • Stimulasi mental melalui membaca, teka-teki, atau kegiatan kreatif lainnya juga penting.
  • Gaya hidup sehat: diet bergizi seimbang (contohnya pola Mediterania), tidur cukup, menghindari rokok dan alkohol, mengelola tekanan darah serta kadar kolesterol dan gula darah.

Kampanye CERDIK dari Kementerian Kesehatan turut mengedukasi masyarakat melalui akronim: Cek kesehatan, Enyahkan rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, Kelola stres.

Demensia adalah tantangan kesehatan yang mendalam, yang membutuhkan perhatian sejak dini. Penerapan pencegahan berbasis gaya hidup, deteksi cepat, dan penanganan komprehensif—baik medis maupun dukungan sosial—adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup bagi penderita dan keluarganya.

Baca juga: Stres dan Sistem Imun: Bagaimana Pikiran Mengendalikan Kesehatan Tubuh