Risiko Gangguan Fokus dan Efisiensi Belajar
- Gangguan fokus
Konten TikTok yang bergerak cepat dan berganti-ganti memicu distraksi. Setelah menyela video pendek, otak butuh waktu berpindah dari mode “hiburan” ke mode “belajar”. Transisi ini memakan waktu mental. - Efisiensi menurun
Saat belajar sambil scroll, setiap peralihan perhatian membuat beban kognitif bertambah. Banyak penelitian meragukan efektivitas belajar ketika otak harus bolak-balik antara tugas dan konten media. - Keterbatasan pemrosesan mendalam
Materi yang kompleks memerlukan konsentrasi intensif. Bila perhatian terpecah, pemahaman mendalam terhadap konsep sulit bisa terganggu.
Tips agar Belajar Digital Tidak Melemahkan Hasil
- Gunakan micro-learning
Batasi konsumsi video TikTok sebagai bentuk pemecah suasana atau pengantar, bukan sebagai pusat metode belajar. Misalnya, tonton 1–2 video edukatif selama istirahat singkat. - Metode blok waktu (time blocking)
Alokasikan sesi khusus tanpa gangguan gadget untuk belajar mendalam, lalu beri waktu “reward” menggunakan TikTok. - Batasi notifikasi & mode senyap
Saat masuk sesi belajar, matikan notifikasi atau gunakan aplikasi pengatur waktu agar tidak tergoda membuka TikTok secara otomatis. - Filter konten edukatif
Buat playlist atau simpan kreator edukatif yang sudah terbukti akurat agar ketika scroll, kamu lebih sering bertemu konten bermutu.
Belajar sambil scroll TikTok bisa terasa menyenangkan dan memotivasi, tetapi efektivitasnya masih sangat bergantung pada intensitas kontrol diri, jenis konten yang dikonsumsi, dan cara pengaturan waktu. Bukti ilmiah cenderung menunjukkan bahwa multitasking digital terutama dengan konten tidak relevan mengganggu fokus dan performa belajar. Meski demikian, jika digunakan sebagai suplemen edukatif, TikTok berpotensi menjadi alat tambahan, bukan pengganti metode belajar tradisional.
Baca Juga: Belajar dari Gagal: Mengapa Growth Mindset Penting untuk Mahasiswa?