Strategi Menghadapi Quiet Learning di Lingkup Kampus
Agar fenomena quiet learner tidak menjadi hambatan, ada beberapa pendekatan yang bisa diterapkan oleh mahasiswa dan institusi:
- Menciptakan ruang kelas yang aman secara psikologis
Dosen dapat mendorong partisipasi mahasiswa, dengan diskusi kelompok kecil, jurnal refleksi, atau tugas yang tidak selalu menuntut berbicara di depan umum. - Pelatihan self-regulated learning dan keterampilan introspeksi
Mengajarkan strategi pengelolaan waktu, pengaturan target realistis, dan evaluasi diri rutin dapat membantu mahasiswa quiet belajar efektif dan sehat. - Dukungan mental dan kesehatan
Pastikan mahasiswa memiliki akses ke konseling, layanan kesehatan mental, dan kegiatan kampus yang memperkuat kepercayaan diri. - Memanfaatkan teknologi untuk partisipasi pasif-aktif
Forum online, tugas diskusi tertulis, atau platform digital yang bisa menjadi jalan keluar bagi mahasiswa yang tidak nyaman tampil langsung.
Quiet Learners bukan berarti mahasiswa pasif, melainkan mereka yang memilih berkontribusi lewat cara yang lebih halus. Diam bukanlah kelemahan, asalkan keterlibatan tidak hilang sama sekali dan usaha belajar tetap konsisten. Institusi perguruan tinggi perlu mengenali dan menghargai keberagaman gaya akademik mahasiswa. Dengan menciptakan sistem yang mampu mendukung mahasiswa yang tidak selalu bersuara, tetapi tetap memiliki ambisi tinggi dalam pendidikan.
Baca Juga : Masa Depan Bukan Sekadar Takdir, Tapi Hasil dari Perencanaan Dini














