Sukabumihitz.com, Jakarta– Dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke 21, Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) mengadakan seminar nasional dengan mengangkat tema “Optimalisasi dan Digitalisasi Halal Value Chain Sebagai Upaya Mendorong Pertumbuhan Gross Domestic Product di Indonesia”. Kegiatan itu digelar di Gedung Sekretariat Asrama Haji, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
Dibuka dengan pengenalan moderator yaitu Dr. Sepky Mardian SEI. MM. SAS selaku dosen STEI SEBI dan Kaprodi Akuntansi Syariah STEI SEBI, seminar nasional pada kali ini di isi oleh dua pembicara, yaitu Dr. Taufik Hidayat. M.Fc ( direktur eksekutif KNEKS ) dan A’am Ar Rosyad S. Pd., CPSMM., CPM (Presnas FoSSEI Bidang Keilmuan).
“Berdasarkan laporan dari Diknas, perkembangan ekonomi dan Indonesia dalam industri halal tumbuh secara signifikan,” kata Dr. Taufik Hidayat. M.Fc seperti dikutip dalam rilis yang diterima Sukabumihitz.com.
Ia menyebutkan sejumlah hal penting terkait industri halal. “Industri halal bukan hanya diminati negara muslim saja . Negara non-muslim juga banyak melirik produk industri halal,” ujarnya.
Selain itu, sebagai pangsa pasar industri halal, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki prestasi khususnya pada halal tourism. Setengah GDP Indonesia, yakni sebesar 46,02% disumbang oleh industri halal.
“Ekonomi syariah sudah mempunyai peminat yang tetap menjadikan support demand yang mendukung kemajuan Rantai Nilai Halal,” kata Dr. Taufik Hidayat.
Pemateri kedua, A’am Ar Rosyad yaitu membahas perbedaan konsepsi ekonomi syariah terhadap ekonomi lainnya. “Ekonomi syariah menanamkan nilai-nilai Islam, yakni memberikan kebebasan dalam mengambil keputusan dengan berdasarkan pada keadilan dan menggunakan moral dan etika,” kata A’am Ar Rosyad.
Selanjutnya pointyang terpenting yang disampaikan oleh A’am adalah peran Gen Z terhadap perkembangan industri halal. “Peran Gen Z adalah: berperan aktif dalam mendukung digitalisasi UMKM; memulai investasi syariah dengan risiko yang rendah; dan berkontribusi dalam kampanye sosial dan filantropi,” paparnya.