Opini

Indonesia Bersama SGIE dalam Ekonomi Syariah di Tahun 2024

137
×

Indonesia Bersama SGIE dalam Ekonomi Syariah di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Global Economy 2024. Sumber: pixabay.com

Sukabumihitz – Berdasarkan laporan terbaru SGIE, tercatat bahwa Indonesia berhasil naik peringkat hingga masuk jajaran tiga besar negara dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE). Indonesia berada pada peringkat ke tiga setelah Malaysia dan Arab Saudi.

State of the Global Islamic Economy (SGIE)

SGIE merupakan laporan hasil survei untuk mengukur jumlah pencapaian perkembangan ekonomi syariah secara global. Ada beberapa indikator yang SGIE gunakan dalam memberikan peringkat terhadap perkembangan ekonomi syariah atau peringkat Indikator Syariah Global (Global Islamic Economy Indicator/GIEI).

Indikator yang GIEI gunakan dalam mengukur 10 besar terbaik meliputi, keuangan syariah, makanan halal, pariwisata halal, ekonomi kreatif syariah, fesyen halal dan farmasi-kosmetik halal.

Menurut pakar ekonomi syariah, Prof. Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. SGIE mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia untuk memberikan kontribusi dalam memahami peluang dan potensi yang dikembangkan. Dengan begitu, menjadi wadah diskusi untuk mencari upaya-upaya dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era ekonomi syariah global.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggembangkan ekonomi berdasarkan syariah Islam. Sehingga menunjukkan perubahan positif dalam pertumbuhan keuangan syariah dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan kondisi yang ada di Indonesia, besar harapan untuk Indonesia mampu meningkatkan produksi dan mengekspor produk halal ke pasar global, sehingga menciptakan peluang bagi pengusaha lokal.

Berdasarkan laporan SGIE pada tahun 2018-2019, dari 15 negara yang survei, Malaysia menempati peringkat pertama, dengan skor 127 yang hampir mencakup seluruh indikator. Sementara itu, Indonesia berada pada posisi peringkat sepuluh, mengalami kenaikan satu tingkat dari posisi kesebelas pada tahun sebelumnya.

Sedangkan perkembangan pada tahun 2022, SGIE melaporkan bahwa Malaysia masih menduduki peringkat pertama dari seluruh indikator dengan skor 207,2, diikuti oleh Arab Saudi di peringkat kedua, dan UEA menempati peringkat ketiga.

Indonesia sendiri mengalami peningkatan secara keseluruhan pada beberapa indikator. Adapun Indikator tersebut seperti makanan halal (peringkat 2), keuangan syariah (peringkat 6), fesyen halal (peringkat 3), dan farmasi-kosmetik (peringkat 9).

Strategi Lompatan 

Indonesia perlu lompatan untuk memasuki peringkat yang lebih tinggi pada tahun 2024. Karena jauh dari selisih skor antara Malaysia, Arab Saudi dan UEA. Sehingga perlunya strategi untuk mencapai skor yang lebih tinggi.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Muhammad Aqil menyampaikan bahwa peningkatan peringkat Indonesia memberikan bukti upaya penguatan ekosistem Jaminan Produk Halal (JPH) yang semakin menunjukkan hasil positif dalam Ekonomi Islam.

Dengan begitu sebagai masyarakat Indonesia mesti bangga atas pencapaian Indonesia dalam mengupayakan peningkatan kualitas ekonomi syariah. Serta mendukung dalam upaya meningkatkan pencapaian ekonomi syariah di negeri tercinta.

Penulis : Muhammad Hamdan 

Mahasiswa aktif STEI SEBI

 

Referensi:

https://www.liputan6.com/islami/read/5505133/pengembangan-ekonomi-syariah-ini-pr-capres-cawapres?page=2

https://ekonomi.bisnis.com/read/20231229/9/1728037/opini-sgie-dan-ekonomi-syariah-di-tahun-2024

https://www.shafiq.id/berita/315/mengenal-sgier-state-of-the-global-islamic-economy-report-dimana-posisi-indonesia/baca 

Baca juga: Seminar Nasional Munas  Ke-21 FoSSEI: Memperkuat Ekonomi Syariah Melalui Optimalisasi Halal Value Chain dan Peran Strategis Generasi Z