Berita

Pekerja Migran Asal Sukabumi Alami Pendarahan Otak dan Meninggal di Suriah, Keluarga Duga Ada Kekerasan

34
×

Pekerja Migran Asal Sukabumi Alami Pendarahan Otak dan Meninggal di Suriah, Keluarga Duga Ada Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Gambar ilustrasi | sumber: freepik

Sukabumihitz – Pekerja migran asal Kampung Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diketahui bernama Sri Erni Juniarti (40) dikabarkan meninggal dunia di negara tempatnya bekerja di Suriah akibat terjatuh dan mengalami pendarahan di otak. Keluarga menduga bahwa kematiannya bukan hanya akibat kecelakaan, melainkan kuat dugaan terjadi penganiayaan fisik oleh majikannya.

Bambang Permadi yang merupakan keponakan Sri, mengungkapkan bahwa sebelum menerima kabar duka dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Sri sempat menghubunginya melalui telepon. Dalam percakapan tersebut, Sri mengaku mengalami penyiksaan oleh majikannya.

“Ternyata Sabtu malam itu merupakan hari terakhir kami mengobrol dan terakhir mendengar suaranya. Selang lima hari kemudian tepatnya pada Kamis (19/9) kami menerima informasi dari petugas KBRI Damaskus. Bahwa Sri meninggal dunia akibat kecelakaan kerja,” ujar Bambang mengutip dari radarsukabumi.com.

Melalui telepon, Sri menceritakan bahwa ia baru saja mengalami kekerasan dari majikannya, karena kesalahan sepele yang ia lakukan, majikannya memukul kepalanya dengan panci hingga berdarah. Meskipun kepalanya mengalami luka terbuka dan pendarahan, Sri tidak mendapatkan perawatan, melainkan  majikannya membuatnya untuk terus bekerja. Karena takut mengalami kekerasan lebih lanjut, Sri merasa terpaksa mengikuti perintah majikannya meskipun kesehatannya semakin memburuk.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Warungkiara, Hujan dan Angin Kencang Sebabkan Kerusakan Parah

Kuat dugaan Sri sering mengalami penyiksaan, tetapi tidak pernah menceritakan keadaan tersebut kepada keluarganya. Hal ini demi menghindari kekhawatiran suami dan tiga anaknya di kampung.

KBRI menyampaikan bahwa kematian Sri disebabkan oleh jatuh dari tangga yang menyebabkan luka serius dan pendarahan di otak. Namun, pihak keluarga meyakini bahwa kondisi tersebut bukanlah akibat kecelakaan semata. Mereka berpendapat bahwa luka dan pendarahan yang Sri alami lebih disebabkan oleh tindakan kekerasan dari majikannya. Keluarga meminta keadilan dan segera memulangkan jenazah untuk keluarga makamkan di kampung halaman.

Jejen Nurjanah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, mengatakan bahwa mereka baru mengetahui kasus ini karena keluarga belum melaporkannya kepada SBMI. Namun, SBMI akan berusaha memberikan bantuan, terutama dalam proses pemulangan jenazah. Mereka juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Pemkab Sukabumi, Kementerian Luar Negeri RI, dan KBRI Damaskus.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan bagi pekerja migran, serta kebutuhan akan dukungan dari pemerintah dan organisasi terkait untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka saat bekerja di luar negeri.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah dan Jalan Tertutup Pohon Tumbang di Palabuhanratu Sukabumi