Berita

Jabar Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Mulai 14 Juli, MPLS Fokus pada Pendidikan Karakter

36
×

Jabar Terapkan Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 Mulai 14 Juli, MPLS Fokus pada Pendidikan Karakter

Sebarkan artikel ini
sekolah
Ilustrasi siswa SD saat mengikuti kegiatan sekolah | Sumber : CNN Indonesia

Sukabumihitz – Mulai Senin, 14 Juli 2025, seluruh pelajar di Jawa Barat wajib masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini berlaku setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerbitkan Surat Edaran Nomor 58/PK.03/DISDIK yang mengatur jam efektif belajar untuk seluruh satuan pendidikan di wilayah Jabar.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan kesiapan penuh untuk menerapkan aturan ini. Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menyatakan bahwa seluruh SMA, SMK, dan SLB di bawah kewenangan provinsi wajib mengikuti ketentuan ini.

Baca Juga : Yuk, Kenalan Sama 16 Tipe Kepribadian MBTI dan Gimana Cara Mengetahuinya!

Pemprov Lakukan Koordinasi dengan Daerah

Untuk SD dan SMP yang berada di bawah kewenangan kabupaten/kota, Pemprov akan segera berkoordinasi. Herman menegaskan bahwa pihaknya akan menjalin komunikasi intensif dengan para Sekda dan kepala dinas pendidikan di daerah.

“Mulai tahun ajaran baru, sekolah dimulai pukul 06.30. Kami pastikan aturan ini berjalan,” ujar Herman pada Kamis (10/7), saat menghadiri Rapat Koordinasi MPLS dan Program Gapura Panca Waluya di Aula Dewi Sartika.

MPLS Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter

Sejalan dengan penerapan jam masuk lebih pagi, Pemprov Jabar mengintegrasikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan program pendidikan karakter. MPLS berlangsung lima hari, mulai 14 Juli, untuk siswa SMA, SMK, dan SLB.

Herman menjelaskan bahwa MPLS tahun ini dipadukan dengan program Gapura Panca Waluya, sebuah inisiatif pembinaan karakter yang menanamkan nilai cageur, bageur, bener, pinter, singer (sehat, baik hati, saleh, cerdas, dan berinisiatif).

Pemprov Libatkan TNI dan Polri

Untuk memperkuat pelaksanaan program ini, Pemprov melibatkan personel TNI dan Polri secara langsung di sekolah. Setiap sekolah akan didampingi dua hingga tiga personel untuk memberikan motivasi dan pembinaan.

“Bapak-bapak dari TNI dan Polri hadir untuk memberikan inspirasi sekaligus membangun semangat kebangsaan siswa sejak hari pertama,” jelas Herman.

Selain memberikan motivasi, mereka juga menyampaikan materi bela negara dan wawasan kebangsaan secara langsung. Pemprov telah mengonsolidasikan keterlibatan ini dengan jajaran TNI, dan Polri juga menyatakan siap mendukung.

Pembentukan Karakter Jadi Prioritas

Herman menegaskan bahwa MPLS bukan sekadar orientasi biasa. Menurutnya, kegiatan ini harus menjadi awal pembentukan karakter siswa yang tangguh dan memiliki wawasan kebangsaan.

“Meskipun MPLS hanya lima hari, kami ingin hasilnya membekas dan menciptakan tekad kuat bagi siswa,” tegasnya.

Sumber : sukabumiupdate.com

Baca Juga : Libur Semester? Ini 5 Aktivitas Seru Selain Rebahan!