Berita

Harga Emas Melonjak, Pegadaian Sukabumi Imbau Warga Kelola Aset dengan Cermat

37
×

Harga Emas Melonjak, Pegadaian Sukabumi Imbau Warga Kelola Aset dengan Cermat

Sebarkan artikel ini
Harga emas
Gambar ilustrasi | sumber: freepik

Sukabumihitz – Kenaikan harga emas belakangan ini menjadi sorotan masyarakat, termasuk di wilayah Sukabumi. Kepala Cabang Pegadaian Sukabumi, Epi Rustandi, mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap emas mengalami perubahan besar, terbagi dalam dua kelompok utama, seiring ketidakpastian kondisi global saat ini.

Epi menjelaskan bahwa ketegangan ekonomi dunia, terutama akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, berdampak besar terhadap lonjakan harga emas. Negara-negara yang sebelumnya bergantung pada kebijakan perdagangan kedua negara adidaya itu kini mengalami tekanan berat, memicu melonjaknya harga emas sebagai reaksi atas ketidakstabilan global.

“Lonjakan harga emas saat ini bisa dikatakan sudah melewati batas kewajaran. Dalam satu hari saja, harga emas bisa naik dua kali lipat. Pagi naik Rp10.000, sorenya bisa naik lagi sampai Rp45.000,” ujar Epi.

Di Sukabumi, masyarakat yang bertransaksi di Pegadaian terbagi menjadi dua kelompok. Sekitar 60 persen membeli emas sebagai investasi dan perlindungan aset. Mereka menganggap emas sebagai instrumen finansial yang mampu mempertahankan nilai kekayaan, khususnya di tengah inflasi dan pelemahan rupiah.

“Ketika nilai rupiah melemah, emas menjadi penyelamat. Mereka yang bijak memilih untuk menyimpan emas sebagai dana cadangan atau darurat. Emas tidak hanya menjadi barang mewah, tapi kini sudah menjadi alat lindung nilai,” jelasnya.

Sementara itu, sekitar 40 persen masyarakat memilih untuk menebus atau menjual perhiasan emas mereka. Pola ini didorong oleh keinginan untuk meraup keuntungan cepat akibat kenaikan harga emas.

“Padahal, kami selalu menyarankan kepada nasabah agar tidak menjual emas mereka. Karena logikanya, kalau dijual sekarang dengan harapan harga turun dan bisa beli lagi nanti, itu terlalu spekulatif. Harga bisa naik Rp40.000-Rp50.000 per gram dalam sehari, tapi kalau turun paling hanya Rp5.000-Rp10.000 dan besoknya naik lagi,” ungkap Epi.

Baca juga: Pohon Tumbang di Sukabumi Sebabkan Kemacetan Parah di Jalan Cipelang

Pegadaian Sukabumi terus aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan bijak dalam mengambil keputusan finansial yang berkaitan dengan emas. Salah satu langkah yang dianjurkan adalah mengutamakan opsi menggadaikan emas dari pada menjualnya. Dengan mempertimbangkan harga taksiran logam mulia yang cukup tinggi, selisih antara harga jual di pasaran dan nilai gadai di Pegadaian tidak terlalu besar. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat mempertahankan kepemilikan emas dan menikmati potensi kenaikan nilainya di masa mendatang.

Dalam upaya memperkuat layanan jual beli emas, Pegadaian Sukabumi juga mengandalkan produk unggulan mereka, yakni Galeri 24. Produk emas batangan ini dipercaya masyarakat karena terjamin keasliannya, mengingat diproduksi oleh lembaga resmi. Strategi ini tidak hanya bertujuan memudahkan masyarakat dalam berinvestasi emas, tetapi juga untuk menjaga agar peredaran emas tetap berada di dalam negeri. Pegadaian menegaskan komitmennya melalui Galeri 24 sebagai penyedia produk emas yang aman, terpercaya, dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

Mengutip dari radarsukabumi.com harga emas batangan Pegadaian per 21 April 2025 adalah sebagai berikut:

  • 0,5 gram: Rp1.045.000 (buyback Rp920.000)
  • 1 gram: Rp1.989.000 (buyback Rp1.840.000)
  • 2 gram: Rp3.918.000 (buyback Rp3.680.000)
  • 5 gram: Rp9.722.000 (buyback Rp9.200.000)
  • 10 gram: Rp19.366.000 (buyback Rp18.401.000)
  • 25 gram: Rp48.295.000 (buyback Rp45.777.000)
  • 50 gram: Rp96.542.000 (buyback Rp91.554.000)
  • 100 gram: Rp192.893.000 (buyback Rp183.109.000)
  • 250 gram: Rp481.994.000 (buyback Rp455.519.000)
  • 500 gram: Rp963.514.000 (buyback Rp911.039.000)
  • 1000 gram: Rp1.927.027.000 (buyback Rp1.822.078.000)

Baca juga: Muncul Lagi di Sekolah, Guru Terduga Pelecehan di SMAN 3 Sukabumi Buat Siswa Tak Tenang