Berita

Banjir Rob Mengakibatkan Puluhan Warung di Pesisir Pantai Citepus Mengalami Kerusakan

150
×

Banjir Rob Mengakibatkan Puluhan Warung di Pesisir Pantai Citepus Mengalami Kerusakan

Sebarkan artikel ini
Pantai Citepus
Akibat banjir rob di pesisir pantai Citepus, Kabupaten Sukabumi menyebabkan kerusakan pada warung dan tempat warga | Doc: ig.sukabumiface

Sukabumihitz – Banjir rob dengan gelombang tinggi menerjang pesisir pantai Citepus, kabupaten Sukabumi, sehingga menyebabkan kerusakan pada warung dan tempat warga. Akibatnya, puluhan warga Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mengungsi.

Asep Saepulloh, Kepala Diklat Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Jabar dan juga pemilik warung wisata mengatakan sebanyak 150 warung dan rumah warga mengalami kerusakan parah. terutama yang berada tepat di sekitar pantai. Menurut keterangan warga, gelombang laut mulai menghantam pada hari Senin (11/3) dan terus meningkat hingga saat ini.

“Kejadian banjir rob sudah terjadi di dua hari ini, awal di hari Senin, sekitar pukul 20.30 WIB malam kemarin dan ini sudah hari kedua, kerusakan di area kami di RW 3 hampir semua warung dan lesehan hilang, dan rusak berat di RW 3 sekitar 150 warung,” ujar Asep mengutip dari detik.com, Rabu (13/3).

Dari total 150 warung tersebut, hampir setengah dari para penghuninya memutuskan untuk mengungsi terutama anak-anak dan lansia.

“Hampir seluruhnya mengungsi, terutama mereka yang lanjut usia dan anak kecil kemudian yang sakit. Yang bertahan itu yang dewasa masih muda, mereka mengantisipasi yang iseng ada yang ambil barang. Jadi masyarakat hanya membawa barang berharga yang kecil saja. Jadi masih banyak barang berharga di warung,” tuturnya.

Baca juga: Nelayan Sukabumi Terancam, Kerugian Mencapai Miliaran Rupiah Akibat Banjir Rob

Asep juga menjelaskan bahwa kondisi seperti ini terjadi setiap tahunnya, meskipun kejadian serupa dengan dampak yang sama terjadi pada tahun 2017 yang lalu.

“Kejadian seperti ini tahunan, namun ini hampir sama dengan yang 2017 sama kerusakannya seperti ini. Dampak dan kejadian sama setiap saya dokumentasikan,” jelasnya.

Ia berharap bantuan datang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Salah satunya membangun joging trek yang juga berfungsi untuk penahan ombak. Ia juga menunjukkan bangunan yang hancur, beberapa dindingnya hilang terseret ombak, sementara yang lain retak-retak dan berlubang. Beberapa bahkan jebol, memperlihatkan pemandangan laut.

“Harapan kami terutama benar-benar perlu perhatian, kami bukan pendatang ada dari RT 1, RT 2 di RW 3 ini sudah hunian sekaligus warung. Kami berharap pemerintah turun tangan, terutama untuk pengamanan salah satunya membuatkan joging trek sekaligus penahan ombak. Seperti yang sudah dibangun di Pantai Istana Presiden (IP) sampai ke kantor desa, ini meminimalisir dampak ombak atau banjir rob,” tutur Asep.

Asep juga berharap ada mobilisasi kendaraan untuk membantu evakuasi barang-barang warga. Namun sampai saat ini bantuan belum juga tiba.

“Untuk bantuan sampai saat ini belum ada, padahal kami berharap ada mobilisasi kendaraan karena banyak barang warga yang belum dievakuasi. Kemarin kami patungan dengan warga dan relawan untuk kendaraan,” ungkapnya.

Baca juga: Seleksi Paskibraka Kota Sukabumi 2024, Membangun Semangat Kebangsaan dan Kekompakan Generasi Muda