Sukabumihitz – Dampak buruk banjir rob kembali melanda perairan Kabupaten Sukabumi pada Selasa (12/3). Situasi ini menyebabkan ribuan nelayan terpaksa menghentikan aktivitas melaut. Menurut data dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, sekitar 6 ribu nelayan terkena dampak langsung akibat kondisi ini.
Mengutip dari detikJabar, Radi Priadika, Sekretaris HNSI Kabupaten Sukabumi, menyatakan bahwa dari total 13 ribu anggota HNSI yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten, sebagian besar adalah nelayan tangkap.
“Kan ada nelayan bakul, kalau seluruh 13 ribu orang, nelayan tangkap yang tidak melaut kurang lebih sekitar 6 ribuan nelayan. Kalau yang 100 persen tidak melaut, di wilayah Ujunggenteng ada 1500 nelayan lebih,” ujar Radi, Rabu (13/3).
Baca juga: Sukses Digelar, Campus Recruitment Bersama PT. Mandiri Utama Finance Berhasil Menarik Minat Pencari Kerja di Sukabumi
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak perahu nelayan mengalami kerusakan serius di beberapa wilayah, termasuk Ujunggenteng, Tegalbuleud, dan Minajaya.
“Kejadian bermula tanggal 11 dan puncaknya di tanggal 12 tepatnya saat sahur pertama. Kenapa banyak nelayan yang kapalnya rusak, karena mereka sedang tidak melaut. Mereka melaksanakan Ramadan pertama. karena sudah kebiasaan apabila menghadapi 1 Ramadan tidak melaut. Saat perahunya tertambat terjadilah rob itu,” jelas Radi.
Dalam upaya mengatasi situasi ini, HNSI telah mengeluarkan imbauan kepada nelayan di pesisir, khususnya di Ujunggenteng, untuk tidak melaut demi keselamatan mereka.Β Selain itu, untuk membantu para nelayan yang terdampak, HNSI akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan instansi terkait lainnya.
“Total kerugian Rp 4,5 miliar, bukan hanya perahu banyak juga bangunan milik nelayan seperti di Ujunggenteng sampai 45 bangunan yang juga mengalami kerusakan,” paparnya.