Sukabumihitz – Hujan deras yang melanda Kecamatan Cisaat sejak Selasa malam (11/11) memicu runtuhnya jembatan penghubung dua kampung di Desa Sukaresmi pada Rabu pagi (12/11) sekitar pukul 08.30 WIB. Mengutip dari Radarsukabumi.
Jembatan yang menghubungkan Kampung Leles dan Kampung Cijambe Wetan menjadi akses utama warga. Struktur ini runtuh saat debit air sungai meningkat tajam. Pondasi jembatan yang sudah melemah akibat kondisi tanah jenuh air akhirnya tidak sanggup menahan kekuatan arus.
“Tanah di area tersebut sudah penuh air karena hujan sejak malam hari. Ketika air semakin naik pada pagi hari, pondasinya langsung tergerus dan jembatan pun ambruk,” Ujar Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.
Baca juga: Banjir Rob Rusak TPI dan Kios Nelayan Ujunggenteng, Kerugian Capai Ratusan Juta
Walaupun tidak ada korban jiwa, kerusakan jembatan itu menimbulkan dampak besar bagi aktivitas masyarakat. Struktur ini merupakan jalur vital yang menghubungkan mobilitas harian warga, mulai dari anak sekolah, pekerja, hingga distribusi kebutuhan pokok dan aktivitas ekonomi antar dua kampung. Dengan putusnya jembatan, masyarakat kini harus memutar lebih jauh untuk mencapai lokasi yang sebelumnya dapat ditempuh dalam hitungan menit.
Sesuai laporan di lapangan, warga dibantu aparat desa dan petugas gabungan seperti BPBD, P2BK Cisaat, Tagana, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas bergerak cepat melakukan pembersihan material runtuhan. Mereka juga mulai membangun jembatan darurat menggunakan bahan seadanya agar akses sementara tetap terbuka.
“Saat ini kami masih melakukan asesmen sambil berkoordinasi dengan pihak Muspika untuk menentukan langkah penanganan berikutnya. Prioritas utama adalah pembangunan jembatan sementara agar pergerakan warga tidak terhenti,” tambah Daeng.
BPBD Sukabumi turut mengeluarkan imbauan kewaspadaan bagi masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor atau dekat aliran sungai. Daeng menegaskan pentingnya meningkatkan kehati-hatian selama cuaca ekstrem.
“Kami mengingatkan warga untuk menghindari aktivitas di sekitar tebing maupun bantaran sungai ketika hujan deras turun. Kesiapsiagaan menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko bencana,” ujarnya.














