Sukabumihitz – Seblak merupakan makanan popular terutama di kalangan remaja Perempuan, dengan kombinasi rasa pedas dan gurih yang khas telah berhasil menarik perhatian banyak orang. Seblak terbuat dari kerupuk basah yang direbus bersama aneka bumbu. Seiring perkembangan zaman, hidangan ini kini hadir dengan berbagai ragam topping seperti cikuwa, dumpling, ceker, tulang ayam, dan lain-lain.
Tak heran jika seblak kini menjadi salah satu kuliner favorit yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Namun, meskipun enak dan menggiurkan, terlalu banyak mengonsumsinya bisa menimbulkan dampak buruk bagi Kesehatan.
Kandungan Seblak yang Harus Kamu Waspadai
Meskipun rasanya enak dan menggugah selera, mengonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Mengutip dari artikel kesehatan di KlikDokter, kerupuk yang digunakan dalam hidangan ini biasanya mengandung kalori yang tinggi. Proses perebusan dalam kuah pedas yang bercampur minyak, cabai, dan penyedap rasa dapat menambah kadar lemak, natrium, dan kalori dalam satu porsi.
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Berlebihan
Berikut beberapa risiko kesehatan yang dapat timbul akibat terlalu sering makan seblak:
- Iritasi lambung, rentan terjadi terutama saat seseorang menyantapnya dalam kondisi perut kosong
- Peningkatan kolesterol dan tekanan darah, karena kandungan minyak dan garam yang tinggi.
- Gangguan pencernaan, seperti mual, mulas, atau diare akibat konsumsi cabai berlebihan.
- Kenaikan berat badan, Tanpa pola makan seimbang dan aktivitas fisik, berat badan cenderung mudah naik.
Baca juga: Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi: Gejala dan Solusi untuk Kesehatan Optimal
Tips Aman Menikmati Seblak
Agar tetap bisa menikmati seblak tanpa mengorbankan kesehatan, perhatikan beberapa tips berikut:
- Pilih tingkat kepedasan yang sesuai dengan toleransi tubuh.
- Tambahkan sayuran segar agar lebih bernutrisi.
- Kurangi penggunaan minyak dan penyedap rasa.
- Batasi konsumsi, cukup 1–2 kali dalam seminggu.
Seblak memang menggoda, namun mengonsumsinya terlalu sering dapat merugikan kesehatan. Bijaklah dalam menikmati makanan favorit ini, karena kenikmatan sesaat tidak sebanding dengan risiko kesehatan jangka panjang.
Baca juga: 88% Orang Indonesia Kena Gigi Berlubang! 5 Jurus Mudah Cegah Sebelum Terlambat