The Happy Brain
Pertama-tama coba pikirkan pertanyaan berikut.
Rasa senang membuat kita bahagia, bukan…?
Setiap akhir bulan ada yang kita harapkan yaitu gajian, saat waktunya tiba ada notifikasi uang gajian sudah masuk rekening rasanya senang dan itu membuat kita bahagia, benar.
Kemudian sekarang bayangkan, kita menemukan uang 100 ribu rupiah di saku celana lama dalam situasi yang tak terduga. Walau uang itu tidak sebesar gaji yang kita dapatkan tapi pasti ada lonjakan perasaan senang dan itu membuat kita bahagia.
Jadi kenapa itu terjadi dan apa penyebabnya…?
Dean Burnett mengatakan dalam bukunya The Happy Brain, salah satu hormon otak yang mempengaruhi kebahagiaan adalah Dopamin. Dopamin merupakan neurotransmiter yang melakukan banyak hal dalam otak dan salah satunya berperan dalam hal penghargaan dan kesenangan. Jadi ketika kita merasakan perasaan senang maka itu ulah dopamin.
Setiap kali otak kita mengenali kalau kita melakukan sesuatu yang disetujui otak seperti (minum air saat kita haus, makan saat kita lapar, menghindari situasi yang berbahaya, bertemu pasangan saat kita merindukannya, liburan saat kita bosa dengan pekerjaan) maka otak akan memberikan penghargaan terhadap perilaku tersebut dengan membuat kita mengalami kesengangan walau sekejap namun hal itu membuat kita merasakan kebahagiaan dan hal itu dipicu oleh keuarnya dopamin.
Ada juga bukti kalau pelepasan dopamin dipicu oleh seberapa mengejutkannya penghargaan atau pengalaman itu, semakin tak terduga maka semakin kita menikmatinya. Penghargaan yang diharapkan selaras dengan dorongan dopamin awal yang setelahnya memudar. Tetapi penghargaan yang tidak diharapkan akan membuat dorongan dopamin yang dikeluarkan dengan periode lebih lama. Analoginya seperti konteks diparagraf awal artikel ini.
Begitu pula sebaliknya, ketiadaan penghargaan seperti (gaji belum masuk, tidak ada penghargaan dari atasan atas kerja keras) hal itu mengakibatkan penurunan kadar dopamin yang drastis.
Kesimpulannya saat kita merasakan perasaan senang dan bahagia serta jika merasa tidak senang dan bahagia penyebabnya karena dorongan dopamin atas penghargaan yang kita dapatkan dan tidak kita dapatkan.
Sebenarnya itu hal kecil yang mendorong kebahagiaan dalam otak kita. Selain dopamin tentu ada neourotransmitter lain yang mempengaruhi kebahagiaan kita. Kita bahas lain waktu.
Sekarang kita tahu bagaimana caranya untuk bahagia. 😀 😀 😀
Sebagai tambahan berikut buku Dean Burnett yang berdulu The Happy Brain yang sudah di terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia https://www.goodreads.com/id/book/show/50613378-the-happy-brain
Dan berikut artikel yang bisa bikin para gamers senang dan bahagia https://sukabumihitz.com/2022/06/27/boosting-fps-di-laptop-bisa-hingga-200-naik-fps-nya/