Sukabumihitz – Menulis sekaligus mengajukan jurnal ilmiah bukan hanya soal menyusun hasil riset, tetapi juga memastikan naskah sesuai aturan penerbit. Sayangnya, masih banyak penulis yang terjebak dalam kesalahan mendasar sehingga karya mereka ditolak atau harus direvisi besar-besaran. Berikut lima kekeliruan yang paling sering ditemui beserta solusi untuk mengatasinya:
1. Mengabaikan Panduan Penulisan
Banyak penulis terburu-buru mengirimkan naskah tanpa memeriksa petunjuk penulisan. Akibatnya, struktur artikel, format referensi, hingga jenis file yang dikirim tidak sesuai standar jurnal. Untuk menghindari hal ini, luangkan waktu membaca panduan secara detail, termasuk aturan panjang artikel, tata letak tabel, hingga gaya sitasi yang disyaratkan.
2. Referensi Tidak Lengkap dan Kurang Relevan
Salah satu faktor penting dalam jurnal ilmiah adalah kualitas referensi. Sayangnya, masih ada penulis yang mencantumkan daftar pustaka secara tidak lengkap atau asal-asalan. Artikel dengan rujukan yang lemah akan menurunkan kredibilitas riset. Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote agar daftar pustaka tersusun rapi dan sesuai gaya sitasi jurnal tujuan.
Baca juga: Jangan Salah! Ini Perbedaan Web Designer dan Web Developer
3. Abstrak yang Terlalu Panjang
Abstrak merupakan pintu masuk pertama bagi editor maupun reviewer. Jika terlalu panjang atau bertele-tele, penelitian justru terlihat tidak fokus. Idealnya, abstrak ringkas, maksimal 250 kata, dan langsung menjawab empat poin utama: tujuan penelitian, metode, hasil, serta kesimpulan.
4. Minim Proofreading
Kesalahan ejaan, tata bahasa, maupun format sering kali membuat editor ragu pada kualitas tulisan. Untuk itu, lakukan proofreading berulang, gunakan aplikasi pengecek bahasa, atau minta kolega membaca ulang naskah. Langkah sederhana ini dapat memperlancar alur tulisan dan meningkatkan profesionalitas penulis.
5. Kurangnya Orisinalitas Artikel
Plagiarisme, baik ketika penulis sengaja maupun tidak sengaja menyalin, sering menjadi alasan utama penolakan naskah. Pastikan penulis mencantumkan semua kutipan dan ide pihak lain dengan benar. Gunakan alat pengecekan seperti Turnitin atau Grammarly untuk memastikan naskah orisinal dan bebas duplikasi.
Dengan menghindari lima kesalahan tersebut, peluang artikel diterima di jurnal bereputasi akan jauh lebih besar. Tidak hanya mempercepat proses publikasi, kepatuhan pada pedoman, ketelitian dalam detail, dan komitmen menjaga orisinalitas juga akan memperkuat reputasi penulis sebagai akademisi maupun peneliti profesional.