Sukabumihitz – Changzhou, 28 Juli 2025 – Pasangan muda Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil menorehkan sejarah manis di ajang VICTOR China Open 2025. Mereka menjuarai sektor ganda putra dan menjadi satu-satunya wakil non Tiongkok yang mampu merebut gelar di turnamen bergengsi level Super 1000 ini.
Baca Juga : Senam Waringkas! Upaya Dinas Pendidikan dan Guru Olahraga Sukabumi Wujudkan Sekolah Sehat
Juara Cepat di Awal Perjalanan
Baru tampil di turnamen kedua sebagai pasangan, Fajar dan Fikri langsung menunjukkan performa luar biasa. Mereka tampil konsisten sejak awal kompetisi hingga akhirnya menundukkan pasangan unggulan kedua asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai final. Dalam laga yang hanya berlangsung 34 menit, Fajar/Fikri menang meyakinkan dengan skor 21‑15 dan 21‑14.
Gelar Juara untuk Sang Legenda
Kemenangan ini mereka persembahkan untuk almarhum Iie Sumirat, legenda bulu tangkis Indonesia asal Bandung, yang juga merupakan kampung halaman mereka. “Kami dedikasikan gelar ini untuk PBSI, pelatih, dan seluruh masyarakat yang selalu mendukung kami,” ujar Fajar. Fikri menambahkan bahwa kekompakan dan komunikasi yang kuat selama bertanding memberi mereka kepercayaan diri hingga akhirnya meraih kemenangan.
Satu-Satunya yang Gagalkan Dominasi Tiongkok
Fajar dan Fikri menjadi satu-satunya pasangan yang berhasil menggagalkan dominasi total Tiongkok di China Open tahun ini. Tujuh gelar lainnya berhasil disapu bersih oleh wakil tuan rumah, termasuk di nomor tunggal putra yang dimenangkan oleh Shi Yuqi dan tunggal putri oleh Wang Zhiyi.
Bangkit sebagai Kekuatan Baru Dunia Ganda Putra
Gelar ini sekaligus menjadikan Fajar dan Fikri sebagai pasangan tidak diunggulkan pertama dalam satu dekade terakhir yang mampu menjuarai China Open. Prestasi ini menegaskan bahwa mereka kini menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan di sektor ganda putra dunia.
Di sisi lain, keberhasilan Tiongkok mendominasi turnamen mencerminkan solidnya sistem pembinaan atlet mereka. Namun, Indonesia berhasil menembus dominasi itu di satu sektor penting melalui perjuangan luar biasa Fajar dan Fikri.
Agresif Sejak Awal, Taktik Jadi Kunci
Dalam tayangan ulang laga final, Fajar dan Fikri tampak langsung menekan lawan sejak early rally. Strategi agresif mereka di area depan net membuat pasangan Malaysia kesulitan mengembangkan permainan. Kemenangan ini tidak lepas dari konsistensi teknik, ketenangan, dan kontrol permainan yang mereka tampilkan sepanjang turnamen.