Sukabumihitz – Setelah melewati masa penantian panjang, film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada (25/9). Soex Entertainment bersama Drias Production memproduksi film ini, dengan Benni Setiawan mengambil peran sebagai sutradara dan Garin Nugroho menulis naskahnya. Film itu segera menarik perhatian publik serta media, berkat kombinasi tema cinta dan isu keagamaan yang kuat relevan.
Deretan Pemain dan Suara Kritikus Awal
Film ini menampilkan Mikha Tambayong sebagai Alfa dan Kevin Ardilova sebagai Darian, sedangkan Ibrahim Risyad mengambil peran sebagai Zainun, suami kontrak sementara Alfa. Tissa Biani juga tampil sebagai karakter pendukung penting, terutama sebagai sosok Intan yang turut memicu dinamika cinta dan kecemburuan.
Mengutip Kumparan, gala premiere dan penayangan awal di sejumlah kota mendapat respons positif dari penonton. Banyak yang menilai dialog serta nuansa basa Sunda menghadirkan warna khas, selaras dengan latar budaya Nusantara.
Alur Cerita: Cinta, Patah, dan Rujuk dalam Bingkai Hukum Agama
Secara garis besar, Salah, Sudahi Perih bercerita tentang Alfa dan Darian, pasangan muda yang berpisah usai konflik menumpuk. Saat keinginan rujuk muncul, aturan talak tiga menghalangi: Alfa tak bisa menikah lagi dengan Darian tanpa syarat khusus.
Baca juga: Love Untangled: Romansa Remaja 1998 Siap Membius Penonton Global
Dalam konteks itu, Zainun hadir sebagai pilihan “suami sementara” untuk memenuhi syarat rujuk. Namun, kehadiran Zainun menjadi pemantik konflik emosional: Darian yang masih mencintai Alfa merasa cemas dan terus memantau sementara Alfa sendiri terombang-ambing antara masa lalu dan realitas baru.
Evaluasi Awal dan Peluang Film
Penonton awal dan kritikus menunjukkan bahwa kekuatan terbesar Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih terletak pada kedalaman konflik emosional yang dihadirkan lewat karakter-karakter rentan dan fenomena budaya yang diangkat. Tema seperti talak tiga, rujuk, dan cinta menghadapi ujian komitmen agama hingga menghadirkan energi emosional yang kuat.
Namun, ada catatan bahwa keseimbangan drama dan komedi kadang tipis beberapa penonton menilai beberapa adegan terlalu ringan lalu membandingkannya dengan konflik berat yang dibawa film ini.
Secara komersial, film ini berpotensi meraih antusiasme tinggi di kota-kota besar yang penduduknya peduli dengan tema agama dan hubungan rumah tangga, terutama kalangan muda.Jika tim memasarkan dan mendistribusikan dengan baik melalui media sosial maupun komunitas keagamaan, film Salah, Sudahi Perih berpotensi menjadi film romantis religius terkuat 2025.
Rilis (25/9), film Salah, Sudahi Perih hadir sebagai sinema Indonesia berani menyentuh cinta, agama, dan realitas manusia. Drama emosional berpadu dengan humor ringan, Garin Nugroho, Benni Setiawan, dan para aktor memperkuat kolaborasi yang menghadirkan harapan tinggi.