BeritaPendidikan

Sistem Penjaminan Mutu: Pilar Utama Pendidikan Berkualitas di Prodi Keperawatan

29
×

Sistem Penjaminan Mutu: Pilar Utama Pendidikan Berkualitas di Prodi Keperawatan

Sebarkan artikel ini
Sistem Penjaminan Mutu: Pilar Utama Pendidikan Berkualitas di Prodi Keperawatan | Doc: Istimewa

Sukabumihitz – Pendidikan keperawatan menuntut standar mutu tinggi karena menyangkut keselamatan dan kesehatan pasien. Untuk menjawab tantangan tersebut, penerapan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) menjadi landasan utama dalam mencetak lulusan yang profesional, etis, dan kompeten.

SPM mencakup berbagai proses yang memastikan seluruh layanan pendidikan berjalan sesuai standar nasional dan terus berkembang. Dalam konteks keperawatan, sistem ini tak hanya penting, tetapi mutlak diperlukan. Lulusan keperawatan bertanggung jawab langsung terhadap kondisi pasien. Maka, setiap aspek pendidikan—dari teori hingga praktik—harus melalui pengawasan mutu yang ketat.

Mengapa Sistem Penjaminan Mutu Tak Bisa Diabaikan?

Program studi keperawatan tak bisa main-main dalam menyusun kurikulum atau metode pembelajaran. Jika seorang lulusan belum siap secara praktik, risiko yang muncul bisa berakibat fatal. Karena itu, institusi pendidikan harus menjalankan SPM yang mencakup:

  • Kurikulum yang berbasis kompetensi dan relevan dengan dunia kerja
  • Evaluasi pembelajaran yang berkelanjutan
  • Audit mutu internal secara rutin
  • Pelatihan dosen secara periodik
  • Tracer study dan umpan balik dari mahasiswa serta alumni

SPM melibatkan seluruh ekosistem kampus, bukan hanya dosen dan pimpinan. Mahasiswa pun punya peran penting. Mereka aktif menyampaikan evaluasi, mengisi survei kepuasan, dan terlibat dalam forum diskusi perbaikan. Semua pihak berkontribusi menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Baca juga: Mahasiswa Cyber University Siap Jadi Entrepreneur Muda dalam Program Youthpreneur 2025

Budaya Mutu: Bukan Jargon, Tapi Aksi Nyata

Kampus berkualitas tak sekadar memajang sertifikat akreditasi. Mereka hidup dalam budaya mutu yang kuat. Dosen rajin memperbarui materi agar sesuai dengan kondisi lapangan terkini, sedangkan mahasiswa terbuka memberikan kritik membangun. Kolaborasi ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan adaptif.

Budaya mutu tumbuh melalui kebiasaan, bukan instruksi semata. Ketika dosen, staf, dan mahasiswa sama-sama menjunjung kualitas dalam setiap proses, hasilnya bukan hanya nilai tinggi, tetapi lulusan yang benar-benar siap bekerja dan melayani masyarakat.

Era Baru, Tantangan Baru

Digitalisasi dan globalisasi membawa tantangan baru bagi institusi pendidikan. Prodi keperawatan perlu merespons cepat agar tidak tertinggal. Beberapa tantangan sekaligus peluang meliputi:

  • Akreditasi bertaraf internasional
  • Digitalisasi sistem mutu dan platform pembelajaran
  • Kerja sama lintas negara untuk memperluas wawasan mahasiswa

Tanpa inovasi, kampus akan kehilangan daya saing. Sebaliknya, institusi yang sigap beradaptasi justru akan memimpin.

UBSI Siap Menjawab Tantangan

Semua prinsip dan strategi itu kini dijalankan oleh Program Studi Keperawatan, hasil integrasi Akademi Keperawatan Bina Insan ke dalam Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Prodi ini mengadopsi sistem penjaminan mutu berbasis evaluasi menyeluruh, audit internal, dan pelatihan rutin bagi pengajarnya.

Dengan pengalaman lebih dari 29 tahun di dunia pendidikan, akreditasi Baik Sekali dari LAM-PTKes, serta jaringan alumni yang tersebar di berbagai rumah sakit di dalam dan luar negeri (termasuk Jepang, Australia, dan Kuwait), UBSI membuktikan komitmennya terhadap mutu pendidikan keperawatan.

Kampus ini berlokasi strategis di Jl. Salemba 45, Jakarta Pusat, dan menjadi salah satu pilihan terbaik bagi calon mahasiswa yang mencari program keperawatan unggulan dengan sistem mutu yang terbukti.

Baca juga: Lulusan UBSI Sukabumi Sukses Menjadi PNS, Buktikan Kualitas Pendidikan yang Mumpuni