Berita

Sekolah Lapang Hidroponik di Sukabumi Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi

29
×

Sekolah Lapang Hidroponik di Sukabumi Dorong Petani Milenial Manfaatkan Teknologi

Sebarkan artikel ini
Petani Milenial
Kegiatan Sekolah Lapang Agribisnis Hortikultura Budidaya Hidroponik, pada Selasa (28/05/2024). | Doc: IG dokpimkotasukabumi

Sukabumihitz – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian berbasis teknologi, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi menyelenggarakan Sekolah Lapang Agribisnis Hortikultura Budidaya Hidroponik.

Acara ini berlangsung di Kawasan Agrowisata Cikundul (KAC) pada hari Selasa (28/5). Turut hadir Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dan Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti.

Selain itu, pada acara ini juga turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sukabumi, Nuraeni Komarudin, Kepala DKP3, perwakilan SKPD, Camat Lembursitu, dan Lurah Cikundul. Sunaryo melaporkan bahwa kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini, melibatkan 40 peserta, dengan 60% fokus pada praktikum.

Kegiatan ini ditandai dengan penanaman bawang merah jenis Pancasona oleh Pj. Wali Kota Sukabumi dan Ketua TP-PKK Kota Sukabumi di Kawasan Agrowisata Cikundul.

Baca juga: Idul Adha Semakin Dekat, Ini Tips Memilih Hewan Qurban dari Pakar IPB University

“Peserta dalam kegiatan ini adalah petani milenial berusia 17-40 tahun atau petani yang telah menerapkan teknologi dalam pertanian. Perekrutan peserta dilakukan secara daring,” ujar Sunaryo, mengutip dari KDP Kota Sukabumi.

Sambutan Penjabat Wali Kota Sukabumi dalam kegiatan Sekolah Lapang Agribisnis Hortikultura Budidaya Hidroponik. | Doc: IG dokpimkotasukabumi

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang besar terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa program petani milenial yang diinisiasi oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat penting dalam mengatasi tantangan pertanian masa depan.

“Tantangan pangan di kota ini adalah ketersediaan hasil produksi pertanian yang hanya memenuhi 30% penduduk kota,” kata Kusmana.

Ia mendorong para peserta untuk memanfaatkan teknologi digital guna memaksimalkan hasil pertanian. Harapannya ilmu yang didapat bisa diterapkan meskipun di lahan yang terbatas, seperti di rumah masing-masing.

Berdasarkan survei BPS Kota Sukabumi, usia petani milenial di kota ini hanya mencapai 14%. Oleh karena itu, pemerintah kota sangat mendukung kegiatan ini untuk meningkatkan minat generasi muda dalam bidang pertanian.

“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi petani dan mendorong pengembangan pertanian di Kota Sukabumi,” ujar Kusmana.

Baca juga: Pelatihan Digital Marketing Tingkatkan Keterampilan Anggota Bank Sampah IPPEC Sukabumi