Sukabumihitz — Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) tengah melaksanakan program inovatif bertajuk BSI Explore 2025 di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Program ini bertujuan menggali potensi lokal sekaligus menghadirkan solusi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Siti Fauziah memimpin Kelompok 4 BSI Explore 2025 untuk melakukan survei dan observasi lapangan di Desa Sukamanis. Dalam prosesnya, survei ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan kebutuhan utama desa. Adapun kegiatan tersebut berlangsung pada 23 Januari 2025, melibatkan kunjungan ke kantor desa dan SDN Puncak Manis. Selain itu, lokasi tersebut akan menjadi pusat pelaksanaan program.
Baca juga: BSI Explore Wujudkan Smart Village: Administrasi Desa Sukamanis Kini Berbasis Digital
Potensi dan Tantangan Desa Sukamanis
Dari hasil observasi, kelompok 4 menemukan kerajinan anyaman bambu sebagai potensi unggulan Desa Sukamanis dengan peluang besar untuk dikembangkan. Sayangnya, keterbatasan akses pemasaran dan minimnya pemanfaatan teknologi masih menjadi kendala utama bagi usaha lokal. Selain itu, kebutuhan akan peningkatan infrastruktur desa dan pelatihan keterampilan digital bagi masyarakat juga menjadi perhatian khusus.
“Kami ingin program BSI Explore 2025 benar-benar selaras dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kolaborasi dan partisipasi aktif warga, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi Desa Sukamanis,” kata Siti Fauziah, ketua Kelompok 4 BSI Explore 2025.
Langkah Nyata Menuju Desa Mandiri
Program BSI Explore 2025 mencakup berbagai inisiatif, seperti pelatihan pemasaran digital untuk UMKM, edukasi literasi digital bagi siswa, serta pengembangan keterampilan berbasis teknologi. Dengan langkah-langkah ini, mahasiswa UBSI berharap dapat memberdayakan masyarakat desa untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Melalui kolaborasi mahasiswa UBSI dan warga, BSI Explore 2025 menunjukkan komitmen nyata untuk memajukan Desa Sukamanis. Program ini tidak hanya memberi dampak positif jangka pendek, tetapi juga menciptakan peluang bagi pengembangan desa yang lebih mandiri di masa depan.
