BeritaKesehatanRamadhan

4 Alasan di Balik Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis

161
×

4 Alasan di Balik Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis

Sebarkan artikel ini
Makanan Manis
Ilustrasi makanan manis untuk berbuka | Doc: freepik.com

Sukabumihitz – Berbuka puasa merupakan momen pada bulan Ramadhan yang dinantikan setiap hari oleh umat muslim seluruh dunia. Salah satu kebiasaan saat berbuka puasa adalah mengonsumsi makaan manis sebagai awal dari memulihkan energi yang hilang selama puasa sepanjang hari.

Berbuka puasa identik dengan makanan dan minuman manis. Ternyata anjuran berbuka puasa dengan yang manis tidak hanya sekadar anjuran Rasulullah saja. Setelah seharian berpuasa tubuh rasanya begitu lemas dan mengantuk sepanjang hari. Tak ada asupan makanan dan minuman yang masuk membuat tubuh harus membakar cadangan kalorinya guna tetap memproduksi energi untuk beraktivitas.

Ada beberapa alasan bahwa berbuka puasa dianjurkan dengan makanan manis, diantaranya:

  1. Dicontohkan oleh Rasulullah

Dalam ajaran Islam, tidak ada dalil yang menganjurkan konsumsi makanan manis saat buka puasa. Namun, ada satu riwayat hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud yang menjelaskan bagaimana Rasulullah berbuka puasa,

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab). Jika tidak ada ruthab, maka berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika tidak ada tamr, maka minum dengan satu tegukan air” (HR. Ahmad, Abu Dawud)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi mengonsumsi kurma dan air saat berbuka puasa, meskipun tidak secara langsung menganjurkan makanan manis. Beberapa ulama kemudian menganggap kurma sebagai simbol dari makanan manis. Beberapa menafsirkan perintah berbuka dengan kurma bertujuan untuk memulihkan energi yang menurun akibat puasa.

Namun, penting untuk diingat bahwa umat Islam tetap diperbolehkan berbuka puasa dengan makanan manis meskipun tidak ada anjuran langsung dari sunah Nabi Muhammad SAW. Disarankan untuk mengonsumsi takjil manis dengan bijak, dalam porsi yang tidak berlebihan, karena terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

  1. Mengganti Kalori

Mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa dapat menggantikan kalori yang tubuh perlukan. Saat tidak berpuasa, mungkin enggan mengonsumsi makanan manis yang tinggi kalori. Namun, selama berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan kalori sama sekali selama seharian. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh merasa lemas, kadar gula darah menurun secara signifikan, dan proses produksi energi menjadi tidak optimal.

Oleh karena itu, makanan manis menjadi pilihan yang penting saat berbuka puasa karena dapat memberikan kalori yang tubuh perlukan. Dengan mengonsumsi makanan manis seperti kurma, buah-buahan, atau minuman manis lainnya, tubuh dapat segera mendapatkan energi untuk melaksanakan aktivitas dan ibadah selama bulan Ramadan. Ini membantu menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh selama menjalani ibadah puasa.

  1. Memulihkan Kadar Gula Darah

Selama berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan atau minuman selama beberapa jam, menyebabkan kadar gula darah menurun. Ketika berbuka dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma atau minuman berisi glukosa, tubuh dapat segera mendapatkan asupan glukosa.

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi tubuh, dan tubuh membutuhkannya untuk menjalankan berbagai fungsi penting, termasuk metabolisme dan fungsi otak. Dengan mengonsumsi makanan manis saat berbuka, tubuh dapat segera memulihkan kadar glukosa darahnya, meningkatkan energi, dan memperbaiki kinerja otak setelah berpuasa.

Oleh karena itu, memilih untuk berbuka puasa dengan makanan manis dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah dan memastikan bahwa tubuh mendapatkan asupan glukosa yang cukup setelah berpuasa seharian.

  1. Aturan konsumsi makanan manis

Anjuran untuk berbuka puasa dengan makanan manis bukan berarti boleh sembarangan dalam mengonsumsi makanan atau minuman manis. Penting untuk memperhatikan dan mengendalikan konsumsi makanan manis saat berbuka puasa.

Berdasarkan aturan kesehatan, jumlah gula yang masuk ke dalam tubuh perlu dibatasi dengan batas aman sekitar 3 sendok makan atau sekitar 25-30 gram saja. Oleh karena itu, dalam memilih menu makanan dan minuman saat berbuka puasa, lakukan dengan bijak.

Misalnya, jika memilih takjil yang manis seperti kolak, bubur sumsum, atau es cendol, maka asupan glukosa yang masuk sudah cukup. Namun, hindari menambahkan minuman yang terlalu manis seperti es teh manis yang banyak mengandung gula atau racikan sirup kemasan. Dengan memperhatikan aturan konsumsi makanan manis ini, kita dapat menjaga keseimbangan asupan gula dalam tubuh dan menjalani berpuasa dengan lebih sehat dan terkontrol.

Jadi, berbuka puasa dengan makanan manis bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar dan haus, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi atau anjuran yang memiliki manfaat kesehatan.

Dengan memilih makanan manis yang sehat dan bergizi, kita dapat memastikan bahwa tubuh kita mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menghadapi puasa berikutnya dengan semangat dan energi yang tinggi.

Baca juga: Manfaat Mengonsumi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa