BeritaPendidikan

ICTHB 2025: Pariwisata Inklusif dan Berkelanjutan dalam Harmoni Budaya

10
×

ICTHB 2025: Pariwisata Inklusif dan Berkelanjutan dalam Harmoni Budaya

Sebarkan artikel ini
Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif: Suara Global dalam ICTHB 2025 | Sumber: Doc. Istimewa
Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif: Suara Global dalam ICTHB 2025 | Sumber: Doc. Istimewa

Sukabumihitz – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), yang dikenal sebagai Kampus Digital Kreatif, berhasil menggelar The 1st International Conference on Tourism and Hospitality Business (ICTHB) 2025 di Kampus UBSI Kaliabang, Bekasi, Senin (29/9). Kegiatan ini sekaligus memperingati World Tourism Day dengan mengusung tema “Sustainable Tourism for All: Empowering Women, Disabilities, and Inclusive Growth.”

Konferensi internasional tersebut menghadirkan akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan industri pariwisata baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Beberapa perguruan tinggi ternama seperti President University, Universitas Pelita Harapan, Trisakti Institute of Tourism, James Cook University Australia, hingga Taylor’s University Malaysia ikut serta mendukung terselenggaranya acara ini.

Baca juga: Beasiswa Jalur Undangan Bangkitkan Semangat Belajar Melalui Indonesia Cerdas Fest 2025

Meriah dengan Pertunjukan Seni dan Budaya

Sejak pagi, rangkaian kegiatan berlangsung meriah. Mahasiswa UBSI membuka acara dengan tarian tradisional ‘Kinang Kilaras Dance’, kemudian The East Band melanjutkan dengan penampilan musik modern Suasana semakin hidup berkat Arumba Performance yang membawakan lagu-lagu populer menggunakan alat musik khas Sunda. Pertunjukan tersebut menjadi simbol harmonisasi budaya lokal dengan semangat internasional yang hadir dalam konferensi ini.

Riset, Kolaborasi, dan Pelestarian Budaya

Wakil Rektor I UBSI, Dr Diah Puspitasari, membuka acara dan menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan bagi pembangunan global.

Sejumlah keynote speaker, seperti Prof Dr Diena Mutiara Lemmy, Assoc. Prof Dr Ani Wijayanti dan pakar Malaysia-Australia membahas pariwisata inklusif yang mendorong ekonomi serta pemberdayaan perempuan-disabilitas.

Selain sesi panel, ICTHB 2025 juga menghadirkan parallel session untuk presentasi artikel ilmiah. Panitia memberikan Best Paper Award kepada penelitian terbaik yang berkontribusi signifikan pada pengembangan pariwisata dan hospitality.

Wakil Rektor I UBSI, Dr Diah Puspitasari, menegaskan konferensi ini bukti komitmen UBSI mendorong kolaborasi global.

“ICTHB 2025 bukan sekadar ajang akademik, tetapi wadah kolaborasi yang menyatukan pemikiran, penelitian, dan inovasi dari berbagai negara. Kami ingin menegaskan bahwa UBSI siap mengambil peran penting dalam membangun pariwisata berkelanjutan yang inklusif dan relevan dengan perkembangan digital,” ujarnya usai acara pada Senin (29/9).

Lebih jauh, Dr Diah menekankan pentingnya pelestarian budaya dalam dunia akademik.

“Penampilan seni seperti tarian Betawi dan Arumba Performance menjadi bukti bahwa UBSI tidak hanya berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap budaya Indonesia. Inilah nilai tambah yang membuat konferensi ini berbeda dan semakin bermakna,” tambahnya.

Baca juga: UBSI Sukabumi Gelar Campus Hiring Bersama PKSS, Buka Peluang Kerja di BRI Group