Sukabumihitz – Teknologi digital kini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia modern. Dari ponsel pintar hingga media sosial, hampir setiap aktivitas berpusat pada layar. Namun, di balik kemudahan dan konektivitas itu, teknologi perlahan membentuk ulang cara kita berpikir, memproses informasi, dan mengambil keputusan.
Bagaimana Teknologi Digital Membentuk Otak Manusia Modern
Otak manusia kini beradaptasi dengan banjir informasi yang datang begitu cepat. Dahulu, kita terbiasa membaca buku dengan fokus dan ketenangan. Sekarang, banyak orang hanya membaca sekilas atau melakukan scanning pada teks digital. Kebiasaan ini membuat otak terbiasa dengan potongan informasi singkat seperti di media sosial atau berita daring.
Akibatnya, kemampuan konsentrasi dan berpikir mendalam semakin menurun. Selain itu, kebiasaan multitasking di dunia digital membuat kita kesulitan mempertahankan fokus dalam waktu lama.
Digital Amnesia: Saat Otak “Lupa” karena Terlalu Mudah Mengakses Informasi
Kemudahan mencari informasi lewat mesin pencari seperti Google mendorong banyak orang berhenti mengingat secara mendalam. Mereka lebih memilih “mengingat di mana mencari informasi” daripada menyimpannya dalam ingatan jangka panjang.
Fenomena ini dikenal sebagai Google Effect atau digital amnesia. Dengan kata lain, manusia kini menggantungkan memori pada perangkat digital. Di sisi lain, kebiasaan ini memang memudahkan pencarian data, tetapi juga membuat otak jarang berlatih mengingat secara alami.
Algoritma yang Membentuk Pola Pikir
Algoritma media sosial ikut membentuk cara manusia berpikir dan memandang dunia. Setiap pengguna menerima konten sesuai minat dan kebiasaannya. Pola ini menciptakan echo chamber, ruang digital yang hanya memantulkan opini serupa.














