Sukabumihitz – Nvidia merilis chip baru bernama B30A untuk memenuhi kebutuhan pasar China sekaligus mematuhi aturan ekspor dari Amerika Serikat. Chip ini memanfaatkan arsitektur terbaru Blackwell dan hadir dengan performa yang lebih rendah dari B300, tetapi masih jauh lebih kuat dibanding H20 yang beredar di China.
Untuk B30A, perusahaan memilih desain single-die agar produksi lebih sederhana dan tetap sesuai aturan ekspor AS. Unit uji akan dikirim ke klien pada bulan depan, meskipun spesifikasi finalnya belum diumumkan.
Trump Isyaratkan Pelonggaran Regulasi
Presiden AS Donald Trump memberi sinyal adanya peluang pelonggaran ekspor chip. Ia mendorong Nvidia menjual versi chip yang diperkecil ke pasar China. Menurutnya, H20 sudah usang, sehingga ia menyarankan agar daya chip baru dipangkas hingga 50%. Meski begitu, sejumlah anggota Kongres menolak usulan tersebut karena menilai chip berdaya rendah pun tetap bisa memperkuat AI di China.
China Jadi Pasar Penting Nvidia
Pasar China menyumbang sekitar 13% dari pendapatan Nvidia pada tahun fiskal lalu. Kondisi itu mendorong perusahaan menyusun strategi khusus agar tetap dapat menyalurkan produknya ke sana. Setelah pemerintah AS sempat melarang chip H20 pada April dan kembali mengizinkannya pada Juli, Nvidia mempercepat pengembangan B30A dan varian lain yang aman secara regulasi.
Baca juga : Bagaimana AI Mengubah Strategi Pemasaran di 2025
Nvidia Siapkan RTX6000D pada September
Selain B30A, perusahaan juga menyiapkan RTX6000D, chip berbasis Blackwell untuk kebutuhan inferensi AI. Produk ini lebih terjangkau karena hanya menggunakan memori GDDR standar dengan bandwidth 1.398 GB/s, sedikit di bawah ambang batas 1,4 TB/s yang bisa memicu larangan ekspor. Nvidia menargetkan batch pertama RTX6000D terkirim ke klien China pada September.
Nvidia Hadapi Persaingan dari Huawei
Produsen lokal seperti Huawei semakin menekan posisi Nvidia. Chip AI terbaru Huawei sudah hampir menyamai performa Nvidia, meski masih tertinggal dalam perangkat lunak dan dukungan memori. Untuk menjaga pasar, Nvidia menekankan bahwa lebih baik China tetap mengakses produknya meski terbatas daripada sepenuhnya beralih ke pesaing lokal.
Media pemerintah China sempat menuding chip Nvidia menimbulkan risiko keamanan. Perusahaan langsung membantah tuduhan tersebut dan menegaskan seluruh produknya hanya untuk kepentingan komersial dengan persetujuan regulator.
Nvidia memilih terus mengembangkan chip baru agar tetap bisa menyalurkan produknya ke pasar China. Strategi ini menjadi langkah bertahan menghadapi tekanan regulasi dari AS sekaligus persaingan ketat produsen lokal.