Perusahaan lain seperti IBM, Meta, Oracle, dan Palantir juga bergabung. Secara total, program ini mencakup lebih dari 135 proyek yang bekerja sama dengan mitra industri dan pemerintah. Pertemuan ini adalah agenda kedua Gugus Tugas Pendidikan AI Gedung Putih yang dipimpin oleh Melania Trump. Gugus tugas ini bertugas menyiapkan sumber daya untuk sekolah dan para pendidik. Mereka juga akan meluncurkan toolkit, webinar, dan panduan untuk membantu guru mengintegrasikan AI di kelas tanpa menambah beban kerja. Departemen Pendidikan juga mendukung program ini dengan meningkatkan riset AI dan pendanaan pendidikan.
Ajakan Ibu Negara Untuk Penggunaan AI yang Lebih “Bertanggung Jawab”
Meski mendorong adopsi AI, Melania Trump juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menekankan bahaya penggunaan AI untuk tujuan merugikan, seperti deepfake dan revenge-porn. Ia mendukung Take It Down Act, aturan yang mewajibkan platform menghapus konten AI ilegal dalam waktu 48 jam. Menurutnya, pengajaran etika dalam penggunaan AI sama pentingnya dengan penguasaan keterampilan teknis.
Meski demikian, tidak semua tokoh besar teknologi hadir. Pemilik xAI, Elon Musk, mengundang perwakilan alih-alih datang sendiri. Hubungannya dengan Presiden Trump semakin rumit setelah ia memimpin gugus tugas pemerintah yang kontroversial soal efisiensi.