Sukabumihitz – Para pemimpin teknologi dunia berkumpul di Gedung Putih pada Kamis (11/9) untuk mendukung inisiatif baru mengenai Artificial Intelligence (AI) yang digagas oleh Ibu Negara, Melania Trump. Program ini bertujuan membekali pelajar Amerika dengan keterampilan yang mereka butuhkan di era AI.
Eksekutif dari Microsoft, Google, OpenAI, Apple, dan Amazon berkomitmen menggelontorkan miliaran dolar untuk menyediakan sumber daya, pelatihan, dan perangkat. Kesepakatan ini menjadi kolaborasi terbesar antara Silicon Valley dan pemerintahan Trump sejak 2017.
Melania Trump menekankan bahwa AI harus mendapat arahan seperti cara membesarkan anak, yaitu dengan bimbingan dan kendali. Ia menyoroti pentingnya mempersiapkan tenaga kerja agar bisa memanfaatkan AI secara etis, karena kehadiran robot sudah menjadi kenyataan.
Komitmen Para Pemimpin Teknologi Dunia
CEO Microsoft, Satya Nadella, mengumumkan rencana memperluas penggunaan Copilot AI di dunia pendidikan. Mahasiswa perguruan tinggi di AS kini mendapat akses gratis, diikuti oleh guru dan siswa K-12 dalam dua tahun. Microsoft menginvestasikan $4 miliar selama lima tahun dalam bentuk dana, layanan, dan pelatihan. Nadella menyebut program ini sebagai upaya memberdayakan generasi mendatang.
Sementara itu, Amazon menargetkan melatih 4 juta orang dalam keterampilan AI, mendukung 10.000 pendidik, dan memberikan kredit cloud AWS senilai $30 juta untuk sekolah-sekolah di AS. Inisiatif ini selaras dengan strategi Amazon untuk membantu pekerja beradaptasi dengan otomatisasi dan teknologi AI.
Pendiri OpenAI, Sam Altman, meluncurkan papan lowongan kerja dan program sertifikasi baru. Tujuannya adalah 10 juta orang Amerika memperoleh sertifikasi keterampilan AI pada 2030 melalui pelatihan langsung dan daring. Altman, yang sebelumnya kritis terhadap pemerintahan Trump, kini berupaya memperbaiki hubungan dan menunjukkan bahwa AI dapat menciptakan lapangan kerja baru, bukan hanya menggantikan yang sudah ada.
Tak ketinggalan, CEO Google, Sundar Pichai, mengumumkan investasi $1 miliar dalam tiga tahun untuk pendidikan berbasis AI, dengan penambahan $150 juta untuk mendukung pengembangan keterampilan profesional.