Sukabumihitz – Warna bukan sekadar hiasan dalam sebuah desain antarmuka pengguna (UI), Setiap pilihan warna menyampaikan pesan emosional dan membentuk pengalaman pengguna. Inilah kekuatan dari color psychology, ilmu yang mempelajari bagaimana warna dapat memengaruhi perasaan, persepsi, dan tindakan seseorang saat berinteraksi dengan produk digital.
Mengapa Warna Penting dalam UI?
Saat pertama kali membuka aplikasi atau situs web, hal yang langsung tertangkap oleh mata adalah warna. Warna membentuk kesan pertama, bahkan sebelum pengguna mulai membaca teks atau menjelajahi fitur. Desain yang memanfaatkan warna dengan tepat menghadirkan pengalaman yang menyenangkan, menarik, dan mudah melekat dalam ingatan.
Warna juga membantu membentuk identitas visual. Bayangkan jika sebuah aplikasi kesehatan menggunakan warna merah mencolok di seluruh tampilannya, bukankah terasa agresif? Sebaliknya, warna hijau atau biru akan memberikan kesan tenang dan terpercaya.
Baca Juga : Mengembangkan Potensi dalam Dunia Desain UI/UX di Mini Bootcamp DECOMPE 3.0
Makna Emosional di Balik Warna Populer dalam UI
Desain UI kerap menggunakan warna-warna tertentu untuk membangun kesan psikologis pada pengguna, meliputi:
- Merah: Memicu rasa semangat, energi, dan urgensi. Tombol aksi seperti ‘Daftar Sekarang’ atau ‘Mulai’ sering memakai warna ini untuk menarik perhatian pengguna.
- Kuning: Menggambarkan keceriaan dan optimisme. Cocok untuk desain yang ingin tampil ramah dan menyenangkan.
- Biru: Menciptakan rasa aman, profesional, dan tenang. Aplikasi teknologi atau keuangan sering memakai warna ini untuk menciptakan kesan profesional dan modern.
- Hijau: Identik dengan keseimbangan, kesehatan, dan pertumbuhan. Cocok untuk aplikasi bertema lingkungan atau kesehatan.
- Hitam: Memberikan kesan eksklusif dan elegan. Warna hitam sering muncul dalam desain premium atau minimalis dengan kesan elegan dan modern.
- Putih: Menampilkan kesederhanaan dan ruang terbuka. Memudahkan pengguna fokus pada konten.