Sukabumihitz – Di balik hijaunya kaki Gunung Salak, tersimpan sebuah situs bersejarah yang penuh misteri dan nilai filosofi tinggi. Batu Jolang, atau banyak orang menyebutnya sebagai Situs Batu Kujang, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu yang masih memikat hingga kini. Terletak di Kampung Tenjolaya Girang, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, tempat ini menawarkan perpaduan antara pesona alam dan kearifan lokal.
Pesona Megalitik dengan Nuansa Spiritualitas
Batu Jolang merupakan struktur megalitik unik berbentuk menyerupai jolang, wadah besar penampung air. Di sekelilingnya, terdapat batu-batu lain yang dikenal sebagai Batu Kujang 1 dan 2. Bentuk pahatan yang tak biasa ini mengundang rasa penasaran tentang fungsi dan maknanya di masa lampau. Bukan sekadar artefak, situs ini menyimpan energi spiritual yang kuat dan diyakini pernah digunakan dalam berbagai ritual penting.
Baca juga: Legenda Gunung Sunda: Keindahan yang Menyimpan Rahasia
Menurut cerita para sesepuh, Batu Jolang pernah menjadi tempat pembaiatan tiga tokoh besar dalam sejarah Sunda: Tajimalela, Surya Kancana, dan Balung Tunggal. Ketiganya terkenal luas sebagai tokoh legendaris yang berperan penting dalam membentuk kebudayaan Sunda.
Pembaiatan di Batu Jolang mengindikasikan pentingnya situs ini sebagai tempat ritual atau pengukuhan tokoh-tokoh penting di masa lalu. Konon, batu jolang ini digunakan oleh seseorang sebelum menjadi raja di masa lalu. Pembaiatan tersebut menandakan bahwa situs ini memiliki fungsi strategis, bukan hanya secara budaya tetapi juga secara spiritual.
Legenda dan Filosofi Kehidupan
Legenda tentang Batu Jolang tidak sekadar cerita turun-temurun, melainkan juga sarat dengan nilai filosofi. Masyarakat mempercayai tempai ini menyimpan energi yang menghubungkan manusia dengan alam dan leluhur. Meskipun cerita-cerita tersebut tidak selalu dapat terbukti secara ilmiah, masyarakat mewariskan nilai-nilai tersebut dari generasi ke genearasi untuk menjadi refleksi kehidupan dan inspirasi spiritual.
Batu Jolang bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga ruang kontemplasi yang mengajak setiap pengunjung untuk mengenali akar budayanya. Lokasinya yang tenang, jauh dari keramaian, sangat cocok untuk menenangkan pikiran dan mencari makna dalam perjalanan batin.
Baca juga: Misteri Danau Biru Cibanten: Kesetiaan Cinta Sejati Dalam Sebuah Kesedihan