Sukabumihitz – Selama ini banyak orang mengira kemampuan otak manusia bersifat tetap. Namun, penelitian modern menunjukkan bahwa otak memiliki kemampuan untuk berubah dan beradaptasi sepanjang hidup. Kemampuan ini disebut neuroplastisitas. Dengan memahami konsep ini, mahasiswa dan pelajar dapat menyadari bahwa mereka bisa terus mengembangkan cara belajar melalui strategi yang tepat.
Apa Itu Neuroplastisitas?
Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur ulang koneksi antar sel saraf (neuron) berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan lingkungan. Dengan kata lain, otak kita dapat berubah sesuai dengan apa yang kita pelajari dan lakukan.
Neuroplastisitas tampak jelas ketika seseorang melatih otaknya dengan memainkan alat musik. Semakin sering berlatih, semakin kuat koneksi saraf di bagian otak yang mengatur koordinasi tangan dan pendengaran. Dalam belajar akademik, seseorang yang sering mempelajari dan memahami materi akan membentuk jaringan saraf yang semakin kuat.
Baca Juga : AI Mengubah Cara Belajar, Kurikulum Harus Siap Bertransformasi
Pentingnya Neuroplastisitas dalam Proses Belajar
- Meningkatkan kemampuan belajar baru dengan terus beradaptasi terhadap pengetahuan yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
- Mengatasi kesulitan belajar dengan mengubah strategi belajar agar tetap mampu memahami materi.
- Neuroplastisitas mendukung pemulihan otak dengan membantu memulihkan fungsi otak
- Kesadaran bahwa otak bisa terus berkembang menumbuhkan motivasi dan membuat seseorang lebih percaya diri untuk mencoba hal-hal baru.