Sukabumihitz – Perkembangan teknologi digital mendorong masyarakat untuk mengubah cara membaca. Seseorang tidak lagi perlu menggenggam halaman kertas untuk menikmati buku, cukup membuka layar tablet atau ponsel. Ratusan judul bacaan kini dapat dijelajahi dalam hitungan detik. E-book menghadirkan kenyamanan dan efisiensi yang sesuai dengan ritme hidup modern, terutama bagi Gen Z yang tumbuh bersama teknologi.
Membaca Secara Fleksibel Meningkatkan Literasi Digital
E-book membuka akses membaca tanpa batas waktu dan tempat. Seseorang dapat menikmati buku dengan fitur seperti pencarian katanda halaman, pena dan mode malam memperkaya pengalaman membaca secara personal. Gen Z memanfaatkan kemudahan ini untuk tetap terhubung dengan buku tanpa merasa terbebani membawa bacaan fisik.
Penggunaan e-book melatih seseorang agar terbiasa dengan pengelolaan informasi digital. Institusi pendidikan juga mendorong penggunaan e-book sebagai bagian dari penguatan literasi digital. Proses belajar menjadi lebih luas, cepat, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Baca Juga : Optimalisasi Perpustakaan: Membangun Kemandirian Belajar Mahasiswa
Mengatur Keseimbangan agar Tetap Nyaman
Layar digital memang menawarkan kemudahan, namun tetap membutuhkan pengelolaan. Seseorang perlu mengatur waktu membaca agar tidak mengalami kelelahan mata atau terdistraksi notifikasi. Memadukan e-book dengan buku cetak menjadi langkah bijak untuk menjaga kenyamanan membaca sekaligus mempertahankan fokus dan pemahaman mendalam terhadap isi teks.
Selain itu, penting bagi pembaca untuk menciptakan suasana membaca yang kondusif, meskipun menggunakan perangkat digital. Menyesuaikan pencahayaan ruangan, mengaktifkan mode baca, serta menjauhkan diri dari gangguan eksternal seperti media sosial atau aplikasi hiburan dapat membantu menjaga kualitas konsentrasi. Dengan membangun kebiasaan membaca yang sehat, teknologi digital bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan untuk memperkuat hubungan individu dengan pengetahuan secara lebih mendalam.
Literasi Tanpa Batas Ruang
E-book tidak hanya mengubah medium baca, tetapi juga memperluas cara seseorang berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Gen Z menunjukkan bahwa membaca bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa kehilangan esensi belajar. Dengan memanfaatkan teknologi ini secara cerdas dan seimbang, setiap pembaca dapat menjadikan literasi sebagai bagian dari gaya hidup aktif, modern, dan tanpa batas ruang.
Pada akhirnya, keberadaan e-book menjadi bukti bahwa literasi dapat berkembang seiring kemajuan teknologi. Bukan sekadar beradaptasi, tetapi juga memanfaatkan peluang untuk terus belajar dan bertumbuh di era digital. Selama dikelola dengan bijak, membaca melalui layar bukanlah penghalang, melainkan jendela baru menuju dunia pengetahuan yang lebih luas, fleksibel, dan inklusif.
Baca Juga : Pentingnya Perpustakaan Digital di Era Teknologi 4.0














