Sukabumihitz – Independence Day Artificial Intelligence Conference yang terselenggara pada Kamis, (14/8) di Hotel Laska Sukabumi, sukses menarik perhatian publik. Acara yang diinisiasi oleh DICO ini bukan sekadar panggung untuk berbagi pengetahuan teknologi, melainkan juga wadah dialog penting untuk menyatukan kemajuan AI dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Bryan Givan, Chief Creative Officer Digital Creative Community (DICO), dalam sambutannya menyoroti bagaimana AI telah meresapi dan mentransformasi berbagai aspek kehidupan di era digital. Mulai dari sektor pendidikan, industri, hingga kesehatan, kehadiran AI menawarkan efisiensi, kecepatan, dan personalisasi yang belum pernah ada sebelumnya.
“Teknologi ini mendorong efisiensi, ketepatan, kecepatan, dan personalisasi. Namun, kita juga perlu waspada terhadap tantangan seperti kehilangan pekerjaan, keterasingan, dan pergeseran nilai sosial,” ujarnya sebelum membuka resmi acara tersebut, Kamis (14/8).
Baca juga: Saat AI Menjadi Jalan Pintas: Apakah Masa Depan Intelektual Mahasiswa Terancam?
Acara ini dirancang dengan format interaktif yang berbeda, mencakup talkshow, diskusi, dan sesi tanya jawab. Bryan menjelaskan bahwa pendekatan ini sengaja diambil untuk menjawab langsung berbagai pertanyaan, pandangan, dan kekhawatiran masyarakat terhadap AI.
“Kami berharap kegiatan ini memberi dampak signifikan. Tidak hanya dalam membekali pengetahuan, tetapi juga membentuk cara pandang yang bijak terhadap teknologi,” tambahnya.
Konferensi ini mendapat dukungan penuh dari sponsor utama, Universitas Bina Sarana Informatika sebagai Kampus Digital Kreatif. Sejumlah pakar ternama turut hadir untuk memperkaya diskusi. Sesi AI for Education oleh Daniel Manihuruk, Co-Founder AICO, dan Verry Riyanto, Head of Technology and Information UBSI. Sementara itu, sesi AI for Business menghadirkan Rifki Abdussalam Al Marwadi, Account Officer Bank Rakyat Indonesia. David Rizal, Vice President of Content Postinc Media, dan Alvin, Digital Innovator Bank BCA.

Para narasumber ini hadir untuk menjembatani kesenjangan antara perkembangan teknologi yang pesat dan kebutuhan riil di masyarakat. Melalui kolaborasi ini, berharap pemanfaatan kecerdasan buatan tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi semata, tetapi juga pada kesejahteraan manusia. Konferensi ini menjadi pemantik bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas dan menjadi bagian dari solusi di era AI.