BeritaSepak Bola

Jepang Serius Pertimbangkan Keluar dari AFC, Ajak Negara Asia Timur Bentuk Federasi Baru

13
×

Jepang Serius Pertimbangkan Keluar dari AFC, Ajak Negara Asia Timur Bentuk Federasi Baru

Sebarkan artikel ini
JFA Beri Sinyal Keluar dari AFC, Federasi Asia Timur Jadi Solusi Baru Sepak Bola Kawasan | Dok: Istimewa

Sukabumihitz – Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) tengah meninjau langkah besar. Jepang berencana keluar dari Asian Football Confederation (AFC) dan menginisiasi pembentukan federasi baru di kawasan Asia Timur.

Langkah ini muncul setelah serangkaian kebijakan AFC memicu kekecewaan. Jepang menilai keputusan AFC sering kali tidak adil dan lebih menguntungkan negara-negara kaya di Timur Tengah seperti Qatar dan Arab Saudi.

Ketidakpuasan terhadap AFC Semakin Kuat

Menurut laporan dari Tribuna dan Bola.com (19/10/2025), JFA mulai kehilangan kepercayaan terhadap AFC. Dalam kompetisi AFC Champions League Elite 2024/25, klub Jepang Vissel Kobe terkena dampak keputusan yang dinilai tidak masuk akal.

Ketika klub China, Shandong Taishan, mundur dari turnamen, AFC justru menghapus hasil pertandingan sebelumnya. Keputusan itu mengubah posisi klasemen dan membuat Kobe dirugikan. Meski begitu, AFC tetap memberikan denda kepada klub tersebut.

“Kami menilai standar AFC tidak konsisten dan terlalu berpihak,” ujar seorang pejabat JFA kepada media Jepang.

Situasi ini memperkuat niat Jepang untuk mencari jalur baru demi melindungi kepentingan sepak bola Asia Timur.

Jepang Ajak Negara Asia Timur Bergabung

Sebagai tindak lanjut, Jepang mulai mengajak sejumlah negara tetangga untuk bergabung dalam aliansi sepak bola baru. Rencana tersebut disebut dengan nama East Asian Football Federation (EAF).

Negara yang diajak meliputi:

  • Korea Selatan

  • China

  • Vietnam

  • Thailand

  • Indonesia

  • Singapura

  • Malaysia

  • Filipina

Menurut Pewarta.co.id, delapan negara ini tertarik dengan ide Jepang. Mereka juga merasa bahwa sistem kompetisi AFC tidak lagi adil, terutama soal jadwal, lokasi pertandingan, dan distribusi dana.

“Kami ingin membangun federasi yang transparan dan berfokus pada pengembangan sepak bola Asia Timur,” kata salah satu sumber JFA.

Baca juga: PSSI Resmi Pecat Patrick Kluivert Usai Gagal Antar Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Alasan Jepang Ingin Hengkang dari AFC

Beberapa alasan utama yang mendorong Jepang untuk meninggalkan AFC antara lain:

  1. Dominasi Finansial Negara Teluk – Jepang menilai pengaruh Qatar dan Arab Saudi terlalu besar dalam setiap keputusan AFC.

  2. Ketidakadilan Kompetisi – Klub-klub Asia Timur kerap menjadi korban keputusan sepihak.

  3. Penjadwalan yang Tidak Proporsional – AFC sering membuat jadwal yang merugikan tim Asia Timur dengan jarak perjalanan terlalu jauh.

  4. Krisis Kepercayaan – Jepang menilai AFC gagal menjaga profesionalisme dan transparansi.

Dengan kondisi tersebut, JFA merasa perlu membangun sistem baru yang lebih adil dan modern.

Dampak Jika Jepang Benar-Benar Keluar

Jika Jepang keluar, dampaknya akan besar bagi sepak bola Asia.
Pertama, AFC kehilangan kekuatan utama baik secara prestasi maupun finansial. Kedua, kompetisi Asia Timur berpotensi tumbuh cepat dengan dukungan ekonomi dan infrastruktur Jepang.

Selain itu, negara-negara ASEAN seperti Indonesia bisa mendapat manfaat. Federasi baru mungkin membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan adil.

Namun, proses pembentukan federasi baru tentu tidak mudah. Jepang tetap harus mendapatkan pengakuan dari FIFA agar federasi baru tersebut sah secara internasional.

Status Terbaru

Sampai saat ini, JFA belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keanggotaan di AFC. Meski begitu, beberapa media Jepang menyebut bahwa diskusi di tingkat internal sudah berjalan intensif.

“Semua opsi terbuka, termasuk pembentukan federasi regional baru,” tulis The Japan Times dalam laporannya.

Langkah Jepang bisa menjadi titik balik bagi sepak bola Asia. Jika federasi baru terbentuk, struktur kekuatan di kawasan ini akan berubah drastis.
Banyak pihak berharap langkah tersebut bisa memicu AFC untuk melakukan reformasi besar demi menciptakan kompetisi yang benar-benar adil, transparan, dan profesional.

Baca juga: Irak Kalahkan Indonesia 1–0, Garuda Resmi Tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2026