Keagamaan

Ketika Sabar Menjadi Senjata Terhebat Seorang Muslim

134
×

Ketika Sabar Menjadi Senjata Terhebat Seorang Muslim

Sebarkan artikel ini
sabar
Gambar ilustrasi | Sumber: Generated AI (Gemini)

Kisah Teladan Keluarga Yasir

Ammar bin Yasir adalah putra dari Yasir bin Amir dan Sumayyah binti Khayyath. Keluarga sederhana ini termasuk golongan yang pertama memeluk Islam di Mekah. Saat itu, dakwah Islam masih di tahap awal dan mendapat penentangan keras dari kaum Quraisy.

Karena status sosial mereka yang rendah, keluarga Yasir menjadi sasaran kekejaman. Mereka disiksa di padang pasir Mekah di bawah terik matahari, dengan tujuan memaksa mereka meninggalkan keimanannya kepada Allah SWT. Namun, meskipun siksaan semakin berat, mereka tetap bersabar dan teguh memegang keyakinan.

Sumayyah RA gugur di jalan Allah setelah dibunuh oleh Abu Jahal, menjadikannya syahidah pertama dalam Islam. Rasulullah SAW yang menyaksikan penderitaan keluarga Yasir memberikan kabar gembira:

“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat kalian adalah surga.” (HR. Thabrani)

Ammar sendiri pernah mengalami siksaan yang sangat keji hingga pingsan. Dalam tekanan luar biasa, orang-orang musyrik memaksanya memuja berhala. Namun hatinya tetap teguh iman kepada Allah. Terkait peristiwa ini, Allah SWT berfirman:

“Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar.” (QS. An-Nahl: 106)

Kesabaran keluarga Yasir menjadi teladan sepanjang masa. Sabar bukan hanya sikap pasif menunggu keadaan membaik, tetapi keteguhan hati untuk tetap berada di jalan Allah. Di balik sabar, terdapat berjuta kebaikan: penghapusan dosa, peningkatan derajat, pertolongan dan janji Allah SWT. Mari jadikan sabar sebagai bekal menghadapi ujian hidup, dengan meneladani Rasulullah SAW dan para sahabat.

“Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 115)

Wallahu a’lam bishawab

Baca juga: Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat dengan Doa dan Usaha