Sukabumihitz – Setiap manusia mengharapkan kesuksesan. Dalam Islam, kita tidak hanya mengukur kesuksesan dari pencapaian duniawi, tetapi juga dari kebahagiaan ukhrawi. Dua pilar utama yang mengunci kesuksesan menurut Islam adalah doa dan usaha. Kedua hal ini saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pentingnya Doa dalam Kehidupan
Doa adalah bentuk penghambaan dan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menegaskan bahwa Allah selalu membuka pintu bagi hamba-Nya yang berdoa.
Doa bukan sekadar permohonan, melainkan wujud tawakal (berserah diri) kepada Allah SWT. Melalui doa, seorang Muslim menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin-Nya.
Doa memberikan kekuatan spiritual, menenangkan hati, dan meningkatkan keyakinan diri. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa, baik dalam keadaan sulit maupun lapang.
Usaha Sebagai Bentuk Ikhtiar
Selain berdoa, Islam juga mengajarkan pentingnya usaha. Usaha adalah bentuk ikhtiar manusia dalam mencapai tujuannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja keras.” (HR. Baihaqi). Hadis ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai kerja keras dan usaha yang dilakukan dengan niat yang baik.
Usaha mencakup berbagai aspek kehidupan, baik dalam mencari rezeki, menuntut ilmu, maupun membangun hubungan sosial. Islam mengajarkan agar kita melakukan usaha dengan jujur, sabar, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai syariat. Dengan demikian, usaha yang kita lakukan tidak hanya membawa manfaat duniawi, tetapi juga mendatangkan pahala di akhirat.
Baca juga : Dahsyatnya Sedekah: Menebar Kebaikan, Menciptakan Perubahan
Keseimbangan Doa dan Usaha
Kesuksesan dalam Islam tidak dapat diraih hanya dengan salah satu dari doa atau usaha. Keduanya harus berjalan beriringan. Doa tanpa usaha adalah kesia-siaan, sementara usaha tanpa doa dapat menjerumuskan manusia pada kesombongan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39). Ayat ini menegaskan pentingnya usaha, namun tidak menafikan peran doa dalam meraih hasil.
Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik dalam mengamalkan keseimbangan antara doa dan usaha. Dalam setiap perjuangannya, beliau senantiasa mengiringi usaha dengan doa. Ketika menghadapi Perang Badar, misalnya, Rasulullah berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah SWT sambil mempersiapkan pasukan secara maksimal.
Kesuksesan yang Sejati
Dalam perspektif Islam, kesuksesan yang sejati bukanlah semata-mata keberhasilan materi, tetapi juga keberkahan dan keridhaan Allah SWT. Kesuksesan duniawi hanya bersifat sementara, sedangkan kesuksesan ukhrawi membawa kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk tidak hanya berfokus pada pencapaian duniawi, tetapi juga mempersiapkan bekal untuk akhirat.
Doa dan usaha adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan dalam meraih kesuksesan. Dengan doa, seorang Muslim menggantungkan harapan kepada Allah SWT, sementara dengan usaha, ia membuktikan kesungguhannya dalam mencapai tujuan.
Keseimbangan antara keduanya adalah kunci keberhasilan yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Mari kita jadikan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup kita, agar senantiasa berada dalam lindungan dan keberkahan Allah SWT.