Keagamaan

Ketika Ilmu Menyinari Hati, dan Harta Membutakan Jiwa

111
×

Ketika Ilmu Menyinari Hati, dan Harta Membutakan Jiwa

Sebarkan artikel ini
Ketika Ilmu Menyinari Hati, dan Harta Membutakan Jiwa| Sumber: freepik.com

Sukabumihitz – Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang berlomba mengumpulkan harta agar orang lain menganggap mereka sukses. Padahal, Islam mengajarkan bahwa ukuran kemuliaan bukan terletak pada banyaknya harta, melainkan pada ilmu yang mereka miliki. Ilmu memiliki kedudukan lebih tinggi di hati karena mampu memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, bahkan sampai setelah kematian.

Ilmu dan harta sama-sama merupakan nikmat dari Allah SWT. Namun, keduanya memiliki sifat yang sangat berbeda. Harta bersifat fana, bisa habis, rusak, bahkan hilang dalam sekejap. Sebaliknya, ilmu bersifat abadi. Ilmu akan tetap hidup meski pemiliknya sudah tiada, karena manfaatnya terus mengalir bagi orang lain.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat …” (QS. Al-Mujādilah: 11)

Perbedaan Ilmu dan Harta dalam Islam

Perbedaan mendasar antara ilmu dan harta juga terletak pada keberkahan. Harta yang seseorang miliki bisa membuatnya sibuk menjaga, khawatir kehilangan, bahkan terjerumus pada sifat tamak. Sementara itu, ilmu justru menjaga pemiliknya. Orang berilmu akan lebih bijak, lebih tenang, dan lebih dekat dengan Allah.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan mendasar antara ilmu dan harta menurut pandangan Islam:

1. Ilmu bertambah saat dibagikan, harta berkurang saat digunakan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

2. Ilmu menjaga pemiliknya, harta justru harus dijaga.

Imam Ali bin Abi Thalib pernah berkata:

“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau, sedangkan engkau harus menjaga harta.”

3. Ilmu melembutkan hati, harta bisa mengeraskan hati dan melahirkan kesombongan.

Kisah Qarun dalam Al-Qur’an (QS. Al-Qashash: 76-82) menjadi bukti nyata bagaimana harta yang melimpah justru membuat pemiliknya sombong hingga binasa.

Baca juga: Peristiwa Penting di Bulan Rabi’ul Awwal dalam Sejarah Islam