Menanamkan Nilai Kemanusiaan Sejak Dini
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memaparkan materi terkait anti bullying. Materi tersebut meliputi pemahaman tentang apa itu bullying, jenis-jenis dan dampak bullying, serta cara mencegah dan menanganinya. Tidak hanya itu, mahasiswa juga mengajak para siswa menonton video edukatif agar siswa dapat memahami materi terkait anti bulllying.
Selain memberikan pengetahuan tentang bullying, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai moral seperti empati, toleransi, kerja sama, dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa menekankan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, mahasiswa mengajak para siswa untuk menjadi bagian dari agent of change di sekolah mereka dengan berani menolak segala bentuk kekerasan dan perundungan.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan suasana yang hangat dan penuh semangat. Para siswa tampak aktif bertanya dan berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi situasi yang mungkin berkaitan dengan bullying di sekolah. Di akhir kegiatan, Kelompok 3 memberikan pesan moral kepada seluruh peserta untuk senantiasa menanamkan sikap saling menghargai dan mengingatkan teman jika ada perilaku yang mengarah pada perundungan.
Mewujudkan Sekolah Bebas Perundungan

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap para siswa dapat memahami bahwa sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan merupakan kunci utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang damai dan harmonis. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya berperan dalam dunia akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk menebarkan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara sekolah, mahasiswa, dan masyarakat, cita-cita untuk mewujudkan sekolah bebas bullying bukanlah hal yang mustahil.
Baca Juga : Menumbuhkan Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab di Lingkungan Sekolah














