Berita

Viral! Plester Bekas Terselip di Tahu Goreng Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi

2
×

Viral! Plester Bekas Terselip di Tahu Goreng Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi

Sebarkan artikel ini
MBG
Temuan plester bekas di dalam tahu goreng menu Makan Bergizi Gratis (MBG)

Sukabumihitz – Temuan plester bekas di dalam tahu goreng yang menjadi bagian dari Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SD di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, memicu kegaduhan di media sosial.

Benda asing itu tertutup adonan gorengan dan hampir termakan oleh siswa sebelum akhirnya diketahui. Unggahan tentang insiden tersebut cepat menyebar dan menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas penyajian program MBG.

Andri (23), kakak dari salah satu siswa SD penerima MBG, menceritakan kejadian itu bermula saat adiknya membawa pulang makanan dari sekolah.

“Jadi pas pulang mau dimakan, menunya ada goreng tahu. Setelah saya gigit, kok ada yang keras. Ternyata di balik kulit tahu itu ada plesternya,” ujar Andri, Selasa (21/10).

Andri mengaku kecewa karena MBG merupakan program unggulan Presiden Prabowo yang harapannya mampu membantu siswa mendapat asupan gizi berkualitas. Ia lalu memotret makanan tersebut dan membagikannya ke media sosial hingga menuai banyak perhatian.

Sebelum viral, Andri sempat melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah. Makanan itu pun disimpan sebagai barang bukti.

Baca juga: MBG SMAN 1 Kalapanunggal Sajikan Menu Lezat, Siswa Semakin Semangat Belajar

Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cigunung Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi, memberikan klarifikasi sekaligus menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Hana menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan penelusuran terkait lolosnya benda asing itu dalam proses penyajian.

“Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” ungkap Hana mengutip dari detik.com.

Menurutnya, insiden tersebut terjadi karena pengawasan kurang maksimal di dapur, apalagi beberapa relawan mengalami kelelahan dan luka ringan saat bekerja. Ia menekankan pentingnya peningkatan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini jadi bahan evaluasi kami agar pengawasan lebih ketat ke depan. Kami juga akan memastikan relawan tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) selama bekerja,” ujarnya.

Hana menjelaskan bahwa dapur penyaji MBG baru beroperasi dua bulan dan akan memperbaiki seluruh prosedur keamanan pangan.

Baca juga: Ratusan Siswa Jadi Korban Keracunan Program Makan Bergizi Gratis