Berita

Viral! Bocah SD di Sukabumi Terekam Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ibu Kandung Akui Menyuruh karena Alasan Pekerjaan

100
×

Viral! Bocah SD di Sukabumi Terekam Naik Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ibu Kandung Akui Menyuruh karena Alasan Pekerjaan

Sebarkan artikel ini
Bocah SD
Viral dimedia sosial seorang anak SD berkendara menggunakan sepeda listrik sendirian di tengah lalu lintas padat Kota Sukabumi

Sukabumihitz – Sebuah video yang menunjukkan seorang anak SD berkendara menggunakan sepeda listrik sendirian di tengah lalu lintas padat Kota Sukabumi mendadak viral di media sosial. Bocah yang mengenakan seragam sekolah itu melintas tanpa pendampingan orang dewasa, memicu keprihatinan masyarakat serta mendorong aparat dan Dinas Pendidikan bertindak cepat.

Video tersebut memperlihatkan sang anak dengan tenangnya mengendarai sepeda listrik di kawasan Baros, Kota Sukabumi, tepat di jalan raya yang ramai kendaraan. Meski tidak terjadi kecelakaan, aksi tersebut memunculkan kekhawatiran akan keselamatan anak serta pelanggaran terhadap aturan lalu lintas yang berlaku.

Polisi Berikan Teguran dan Edukasi ke Keluarga

Menanggapi viralnya video tersebut, Satlantas Polres Sukabumi Kota langsung turun tangan. Kasat Lantas AKP Haga Deo Harefa menegaskan bahwa pihaknya telah menemui keluarga bocah itu dan memberikan edukasi langsung mengenai bahaya sepeda listrik, khususnya bila anak-anak mengendarai di jalan umum.

“Benar, mengenai berita viral tentang anak SD yang mengendarai sepeda listrik untuk pergi ke sekolah, kami sudah tindak lanjuti. Tim dari Satlantas Polres Sukabumi Kota telah menemui keluarga yang bersangkutan,” ujar Haga mengutip dari detik.com.

Haga menyebut, penggunaan sepeda listrik di jalan umum memang terlihat praktis, namun tetap ada aturan yang mengikat. Terlebih, jika penggunanya masih di bawah umur dan tidak memiliki kemampuan berkendara yang memadai.

Pengakuan Ibu Kandung: Saya yang Menyuruh

Dalam perkembangan terbaru, ibu kandung dari anak tersebut, Rini Rukmini, akhirnya angkat bicara. Ia mengakui bahwa ia yang menyuruh anaknya untuk menggunakan sepeda listrik anak hendak pergi ke sekolah agama, karena sedang tidak bisa mengantar ke sekolah.

“Benar, saya yang meminta anak saya menggunakan sepeda listrik karena waktu itu saya tidak bisa mengantar. Saya ada tugas lain di pekerjaan saya,” tuturnya

Rini juga menjelaskan bahwa dalam kondisi normal, ia selalu mengantar dan menjemput anaknya. Namun karena situasi kerja yang mendesak, ia mengambil keputusan cepat yang kemudian ia sesali.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Sukabumi Resmi Dibuka, 100 Siswa Kurang Mampu Mulai Menempuh Pendidikan

Disdikbud Siapkan Edaran Larangan Penggunaan Sepeda Listrik oleh Siswa

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menanggapi serius insiden ini. Pihaknya berencana mengeluarkan surat edaran resmi yang melarang penggunaan sepeda listrik maupun skuter oleh siswa untuk keperluan sekolah.

Ia juga memastikan bahwa sosialisasi akan dilakukan secara menyeluruh kepada kepala sekolah, guru, dan komite agar informasi sampai ke orang tua siswa. Selain larangan, Disdikbud juga akan mengawasi implementasi edaran di setiap sekolah.

“Kami akan kontrol pelaksanaan edaran ini di sekolah-sekolah. Sementara soal motivasi anak, kami belum lakukan investigasi, tapi sudah koordinasi dengan sekolah untuk memastikan hal ini tak terulang,” ungkapnya.

Teguran Juga Diberikan ke Pengguna Dewasa

Satlantas Polres Sukabumi Kota tidak hanya menegur keluarga anak tersebut, namun juga menindak pengguna sepeda listrik lainnya yang tetap nekat berkendara di jalan raya, meskipun sudah cukup umur.

“Tadi pagi kami juga sudah menindak pengguna sepeda listrik yang cukup umur tapi tetap menggunakan di jalan raya. Semua kami tegur,” ujarnya

Dari hasil penyelidikan, jarak rumah anak tersebut ke sekolah memang tidak jauh, namun jalur yang anak tersebut lewati merupakan jalan raya yang cukup padat dan berisiko tinggi bagi anak-anak.

Keselamatan Anak, Tanggung Jawab Bersama

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pemahaman orang tua tentang keselamatan berkendara sangat krusial. Hanya mengenakan helm tidak cukup menjamin keamanan anak. Jalan raya bukanlah tempat yang aman untuk anak-anak menggunakan kendaraan, terlebih tanpa pengawasan.

Melalui kolaborasi antara pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan, berharap insiden serupa tidak terulang. Edukasi berkelanjutan kepada orang tua, siswa, dan sekolah menjadi kunci untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan tertib.

baca juga: Pendaki Asal Sukabumi Meninggal Dunia di Pos 5 Gunung Slamet