Sukabumihitz – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menunjukkan komitmen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Program ini diinisiasi oleh kelompok 5 dan 6 kelas 17.1A.01 dari mata kuliah Pendidikan Pancasila dan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nasyatul Khair pada Kamis (6/11) Kegiatan ini bertujuan mengedukasi siswa mengenai bahaya perundungan (bullying) sekaligus menanamkan nilai karakter saling menghargai di lingkungan sekolah.
Edukasi Anti-Bullying untuk Lingkungan Belajar yang Lebih Aman
Sebanyak 36 siswa kelas 4 mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Pada sesi penyampaian materi, mahasiswa UBSI memaparkan berbagai jenis bullying yang sering terjadi di sekolah, mulai dari verbal, fisik, hingga perundungan daring. Mahasiswa menyampaikan penjelasan mengenai berbagai faktor penyebab bullying secara sederhana. Penjelasan ini mencakup tekanan pergaulan, kurangnya empati, dan pengaruh lingkungan.

Selain itu, mahasiswa juga membahas dampak psikologis yang dapat muncul pada korban, termasuk rasa takut, hilangnya percaya diri, hingga menurunnya motivasi belajar. Melalui penjelasan tersebut, mahasiswa mengajak siswa untuk mengenali tanda-tanda perundungan dan memahami pentingnya mencegah tindakan tersebut sejak dini.
Baca juga: Cegah Perundungan: Mahasiswa UBSI Tasikmalaya Sosialisasikan Budaya Anti-Bullying di MTS Persis Al-Muhajirin
Untuk memperkuat pemahaman, panitia menutup kegiatan dengan kuis mini dan permainan edukatif. Aktivitas ini tidak hanya membuat suasana lebih menyenangkan, tetapi juga membantu siswa mengingat kembali materi yang telah disampaikan mahasiswa. Beberapa siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.
Menanamkan Sikap Empati dan Rasa Hormat Antarsiswa
Melalui program ini, mahasiswa UBSI berharap dapat menumbuhkan budaya saling menghormati di lingkungan MI Nasyatul Khair. Dengan pemahaman yang disampaikan secara langsung, siswa dapat membangun empati dan menghindari perilaku merendahkan teman. Mereka juga berani melaporkan kejadian bullying kepada guru atau orang dewasa.

Pihak sekolah menyambut baik kegiatan positif ini. Mereka menilai edukasi semacam ini sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, aman, dan ramah anak. Sekolah juga berharap kerja sama dengan UBSI dapat terus berlanjut pada kegiatan berikutnya.
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini menunjukkan dukungan nyata UBSI dalam membangun generasi muda yang beretika. Kegiatan tersebut membantu membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila. Edukasi anti-bullying berperan penting dalam menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan serta mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa.














