Sukabumihitz – Dalam rangka mengantisipasi kepadatan arus mudik, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukabumi menerapkan penyekatan terhadap kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih di Pos Terpadu Exit Tol Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (24/3) dini hari. Ini merupakan bagian dari Operasi Ketupat Lodaya 2025 yang berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025.
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Arif Saepul Haris, menjelaskan bahwa penyekatan ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri mengenai pembatasan kendaraan berat, baik di jalan tol maupun jalan arteri.
“Kita melaksanakan kegiatan sesuai SKB 3 Menteri tentang pembatasan kendaraan sumbu 3, baik di tol maupun arteri. Selama Operasi Ketupat berlangsung, kegiatan pembatasan ini tetap terlaksana dengan himbauan ataupun penindakan,” ujar Arif mengutip dari sukabumiupdate.com.
Adapun kendaraan yang terkena pembatasan ini meliputi truk atau mobil barang dengan berat di atas 14.000 kg. Selain itu, kendaraan bersumbu tiga atau lebih juga termasuk dalam kategori yang tidak bisa melintas di jalur tertentu. Serta kendaraan yang mengangkut material galian seperti tanah, pasir, batu, maupun bahan bangunan dan tambang.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Arus Mudik, 884 Personel Gabungan Di siapkan Amankan Lebaran 2025 di Sukabumi
Bagi kendaraan yang melanggar aturan ini, petugas akan melakukan pengalihan rute atau meminta kendaraan untuk kembali ke kantong parkir yang telah petugas sediakan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) di wilayah Sukabumi.
Selain menerapkan penyekatan kendaraan, Satlantas Polres Sukabumi juga telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana pendukung guna mendukung kelancaran arus mudik. Beberapa fasilitas ada di lokasi strategis antara lain rambu lalu lintas, water barrier, traffic cone, serta papan imbauan. Rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus akan berjalan secara situasional, menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak terkait di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan sarpras yang dibutuhkan. Jika diperlukan, penambahan fasilitas akan segera dilakukan demi mengoptimalkan kelancaran perjalanan para pemudik.