Sementara itu, Feisal Adi Candra menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman bangsa.
“Indonesia itu sangat beragam, dari Sabang sampai Merauke beda bahasa, beda adat, dan keyakinan. Jadi tantangan kita saat ini adalah jangan sampai terprovokasi isu-isu hoax atau politik identitas,” pesannya dalam sesi materi.
Forum ini tidak hanya membangun kesadaran, tetapi juga menyediakan ruang dialog sehat yang memungkinkan para peserta saling menguatkan dan menginspirasi.
Pembelajaran Antar Generasi dan Komunitas
Program Beasiswa Mentorship Pribumi tidak sekadar ajang bertukar ilmu, namun juga wahana membangun jejaring produktif menghubungkan alumni, mentor, dan tokoh inspiratif. Kehadiran narasumber beragam mempermudah transfer pengalaman praktis dan memperluas wawasan peserta.
Dampak dan Harapan Pengurus
Yayasan PRIBUMI Untuk Negeri berharap sesi ini membantu pemuda menemukan arah kontribusi nyata bagi bangsa. Sebagai langkah konkret dalam menyiapkan generasi muda yang berdaya, berkarakter, dan siap membawa perubahan positif, Mentorship Pribumi terus memperkuat fondasi sinergi lintas komunitas.
Sesi ketiga Program Mentorship Pribumi sukses membangun kesadaran mendalam tentang pentingnya kolaborasi pemuda dalam memajukan bangsa. Antusiasme peserta dan kualitas materi semakin memperkuat relevansi program ini sebagai ruang tumbuh yang inklusif dan inspiratif.
Semoga momentum ini menjadi pondasi kuat bagi generasi muda untuk terus membangun kontribusi nyata. Mereka juga diharapkan mampu mengembangkan peran di berbagai lini demi Sukabumi, demi Indonesia.
Baca juga: Anak Muda Sukabumi Bertumbuh Bersama Mentorship Pribumi
