Sukabumihitz – Kolaborasi dosen dan mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi melahirkan inovasi baru dalam bentuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang terhubung dengan perangkat Internet of Things (IoT). Teknologi ini bertujuan membantu petani meningkatkan produktivitas sekaligus mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Selain itu, tim riset ingin menghadirkan solusi yang benar-benar dapat berguna di lapangan.
Kolaborasi Akademik dalam Pengembangan Riset
Proyek ini dipimpin oleh Saeful Bahri, bersama Miftah Farid Adiwisastra, serta dua mahasiswa, Rahadi Ramdhan dan Habib Umar. Mereka bekerja aktif untuk menggabungkan kemampuan akademik dengan kebutuhan praktis masyarakat. Dengan demikian, riset ini mampu memberikan manfaat langsung bagi sektor pertanian.

Baca juga: LLDIKTI Wilayah III Serahkan SK Pembukaan 6 Prodi Baru, Universitas BSI Perkuat Komitmen Pendidikan Berkualitas
Peran AI dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Model AI yang tim bangun mengolah berbagai data lingkungan untuk membantu petani mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat. AI menganalisis cuaca, kelembapan tanah, suhu, dan kualitas air secara detail. Selain itu, sistem memanfaatkan analisis citra untuk mengenali gejala penyakit tanaman sejak dini. Teknologi ini kemudian memperkirakan waktu panen paling ideal dan menawarkan rekomendasi penggunaan air serta nutrisi agar petani dapat menghemat sumber daya.
Untuk mendukung kinerja AI, tim merancang perangkat IoT yang berisi berbagai sensor, seperti sensor suhu, kelembapan, TDS, sensor jarak, dan sensor suhu air. Perangkat tersebut juga memiliki kamera dan sistem kendali pompa air untuk otomatisasi irigasi. Selanjutnya, seluruh data terkirim secara berkala ke server sehingga AI dapat memproses informasi secara real time dan menciptakan ekosistem pertanian pintar.
Menuju Pertanian Pintar dan Berkelanjutan
Ketua tim peneliti, Saeful Bahri, menegaskan bahwa riset ini memiliki orientasi langsung pada kebutuhan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
“Proyek ini berupaya untuk mendukung ketahanan pangan dan pertanian secara berkelanjutan,” kata Saeful.
Indonesia, sebagai negara agraris, memerlukan inovasi yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim, fluktuasi musim, hingga keterbatasan sumber daya air. Teknologi seperti AI dan IoT diyakini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketidakpastian dalam proses budidaya.














