Sukabumihitz – Qualcomm, raksasa chip, sedang menjajaki kemungkinan akuisisi Intel, yang kini menghadapi masalah finansial. Jika kesepakatan ini terwujud, ini bisa menjadi salah satu merger terbesar dalam sejarah teknologi, melampaui akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft.
Intel saat ini bernilai sekitar $90 miliar, tetapi sahamnya telah jatuh hampir 60% tahun ini. Dengan tantangan ini, Qualcomm melihat peluang untuk mengambil alih perusahaan semikonduktor yang telah beroperasi lebih dari lima dekade.
CEO Qualcomm, Cristiano Amon, terlibat langsung dalam negosiasi ini, tetapi prosesnya tidak akan mudah. Kesepakatan ini akan memerlukan persetujuan dari regulator antimonopoli di AS dan negara lain, dan Qualcomm mungkin harus menjual sebagian saham Intel.
Baca Juga: Tupperware Bangkrut Setelah 78 Tahun, Kalah Saing dan Terbebani Utang
Intel berusaha untuk merestrukturisasi bisnisnya dan melakukan efisiensi, termasuk pemecatan karyawan dan penghentian dividen. Sementara itu, Qualcomm, yang terkenal dengan chip untuk perangkat mobile, ingin memperluas bisnisnya dengan teknologi dari Intel, yang kuat di sektor PC dan server.
Kedua perusahaan juga berupaya memanfaatkan tren kecerdasan buatan (AI), meskipun mereka menghadapi persaingan ketat dari Nvidia dan AMD. Qualcomm mulai merambah pasar chip komputer yang sebelumnya didominasi oleh Intel.
Meskipun banyak potensi dalam akuisisi ini, kedua perusahaan belum memberikan komentar resmi. Pembicaraan masih dalam tahap awal, dan Qualcomm belum mengajukan penawaran resmi. Jika kesepakatan ini berhasil, dampaknya bisa mengubah lanskap industri chip global, tetapi banyak faktor yang masih tidak pasti.