Sukabumihitz – Menjelang Idul Adha, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, periode yang terkenal dengan keberkahannya dalam kalender Islam. Puasa ini merupakan amalan yang sangat mulia dan memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam hari-hari istimewa ini, puasa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
uasa ini bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi juga sebagai bentuk pengingat dan penegasan akan keistimewaan hari-hari tersebut. Dengan menjalankan puasa ini, umat Muslim dapat meraih pahala yang besar, penghapusan dosa, dan peningkatan derajat di sisi Allah SWT. Selain itu, puasa ini juga membantu mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut Idul Adha dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan.
Berikut ini adalah beberapa macam puasa sebelum Idul Adha dan bacaan niatnya.
-
Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Puasa ini pelaksanaannya yakni pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, periode yang terkenal dengan keutamaan dan berkahnya. Secara khusus, puasa ini pelaksanaannya adalah selama tujuh hari pertama di bulan Dzulhijjah, di mana setiap hari memiliki pahala dan keutamaan tersendiri.
Keutamaan menjalankan puasa Dzulhijjah sangatlah besar. Umat Muslim yang berpuasa selama hari-hari ini akan mendapatkan pahala seperti puasa selama satu tahun penuh. Selain itu, shalat pada malam harinya dianggap setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan dan berkah.
Adapun niat puasa Dzulhijjah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
-
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini menjadi bagian dari amalan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha dan menyempurnakan ibadah di bulan Dzulhijjah, salah satu bulan suci dalam kalender Islam.
Nama “Tarwiyah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “merenung” atau “mempertimbangkan.” Menjalankan puasa Tarwiyah tidak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga mengingatkan umat Muslim akan pentingnya persiapan dan renungan dalam menghadapi momen-momen penting dalam kehidupan beragama.
Adapun niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah hari Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
-
Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Memiliki nama “Arafah” karena bertepatan dengan hari wukuf di Padang Arafah, salah satu rukun haji yang paling utama. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Salah satu keutamaan yang sangat besar dari puasa Arafah adalah Allah akan menghapus dosa mereka selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Dengan manfaat spiritual yang begitu besar, puasa Arafah menjadi amalan yang sangat berharga bagi umat Muslim dalam meningkatkan ketakwaan dan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.”
Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, menjalankan puasa-puasa ini bukan hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga mempersiapkan diri dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan. Semoga kita semua memiliki cukup kekuatan dan keikhlasan untuk menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meraih berkah dan ridha Allah SWT. Amin.